PortalMadura.Com, Pamekasan – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan menerapkan sistem zonasi untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2018/2019.
Kepala Disdik Pamekasan, Moch. Tarsun menyampaikan, penerapan zonasi itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017, karena pada tahun pelajaran 2017-2018 sudah ada toleransi untuk penerapan zonasi ini.
“Sebenarnya kepala sekolah itu sudah cukup mengerti, sudah lengkap kami dengan RT/RW nya yang ditetapkan dengan peraturan bupati. Misalnya SMPN 1, itu sudah lengkap dengan kelurahan dan RT/RW nya. Kami sudah memetakan dengan camat, lurah dan kepala desa,” klaimnya, Selasa (22/5/2018).
Dikatakan, pihaknya juga telah mengatur sistem manakala salah satu sekolah kelebihan siswa sebagaimana diatur dalam zonasi PPDB dengan cara membuang siswa yang bersangkutan sesuai dengan jarak tempuh dengan siswa lainnya. Tentu siswa yang lebih jauh jaraknya dengan sekolah itu diberi solusi untuk mencari sekolah lain.
“Selama tidak memenuhi pagu di sekolah itu, ya tidak ada masalah. Kalau memang siswanya berprestasi dan mau masuk di sekolah favorit, sekolah masih punya jatah 10 persen mengambil di luar zona. Setiap sekolah 10 persen,” terangnya.
Tarsun mengklaim, siswa yang memaksakan diri sekolah di luar zona yang ditentukan tidak akan bisa masuk data secara otomatis. Karena sistem zonasi ini sudah menggunakan aplikasi di 35 sekolah negeri di Kabupaten Pamekasan.
“32 sekolah negeri atau 35 dengan sekolah satu atap itu sudah masuk zona, kita tidak lagi berdasarkan rayonisasi, tidak. Jadi, satu sekolah itu sudah memiliki zona sendiri, sudah dipetakan bersama tim,” pungkasnya. (Marzukiy/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
