PortalMadura.Com, Pamekasan – Tanaman tebu di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang awalnya didengung-dengungkan sebagai tanaman alternatif sampai sekarang belum diminati oleh masyarakat lantaran dianggap tidak prospek.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Harun Suyitno mengungkapkan, pihaknya akan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) terhadap sejumlah lahan tebu untuk mengetahui kondisi pasti di lapangan kenapa sampai sekarang masyarakat enggan menanamnya, bahkan cenderung menolak lantaran rawan menjadi sarang hama dan binatang berbahaya.
“Saya kira sosialisasi dari awal ada proses yang salah, karena seharusnya program yang dicanangkan pemerintah menguntungkan kepada masyarakat bukan justru merugikan. Terkait tebu ini sedari awal saya sudah meminta agar sosialisasi didahulukan, terkait keuntungan dan lain sebagainya,” ungkapnya, Kamis (6/7/2017).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pihaknya akan memanggil dinas terkait untuk mengklarifikasi persoalan tersebut. Tetapi yang lebih penting adalah bupati sebagai pemegang kebijakan mengevaluasi program itu agar tidak menjadi momok bagi masyarakat.
“Kalau Tebu ini tidak diminati berarti dari awal prosesnya salah, kalau Tebu ini memang tidak menguntungkan kepada masyarakat, ya lempar kepada program lain, misalnya padi unggul dan lain sebagainya,” tegasnya. (Marzukiy/Putri)
