Tarian Tradisional Mulai Punah, Nenek Ini Ajarkan Anak-anak Tanpa Pungut Biaya

Avatar of PortalMadura.Com
Tarian Tradisional Mulai Punah, Nenek Ini Ajarkan Anak-anak Tanpa Pungut Biaya
Tari Tradisional

PortalMadura.Com, – Semangat Siti Khodijah (55) patut diacungi jempol dalam upaya melestarikan budaya lokal Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang saat ini mulai punah.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia ingin mewariskan ilmunya kepada generasi muda yang mulai acuh tak acuh terhadap tarian tradisional. Faktor itulah yang mendorong dirinya melestarikan budaya lokal ini, supaya tidak surut dimakan zaman.

“Saya sudah tujuh tahun membina anak-anak, mulai anak TK hingga perguruan tinggi,” ujar nenek ini saat mengajari anak asuhnya di lapangan pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Kamis (22/10/2015).

Khodijah mengaku gembira mengajari tari anak-anak. Selain bisa mewariskan ilmu yang dimiliki, ia pun dapat bergurau dan bercanda ria dengan anak asuhnya yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut.

“Saya gembira mengajari anak-anak, seakan saya tidak mempunyai beban. Anak-anak pun merasakan kegembiraan,” ungkapnya.

Dirinya mengajari dua macam tarian tradisional khas Pamekasan kepada anak asuhnya. Pertama tari Rondhing dan Tali Unggulan Rondhing, kemudian yang kedua adalah tari Topeng Gethak. Dua jenis tari ini merupakan tari tradisional khas bumi Gerbang Salam.

Perempuan yang sudah menginjak usia tua itu tidak memungut biaya sepeserpun kepada anak didiknya. Sebab, apa yang ia lakukan murni sebagai upaya melestarikan budaya lokal yang sudah banyak kaum muda tidak meminatinya.

Lantaran kesehatannya mulai terganggu, dirinya terpaksa mengangkat asisten pelatih yang usianya masih muda. Hal itu agar kaderisasi pelatih tari berjalan dengan baik.

“Semoga anak-anak muda bisa mencintai budaya lokal. Karena, ketika penerus bangsa ini lupa dengan kebudayaannya sendiri jangan harap negeri ini akan maju,” tutup dia.(Marzukiy/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.