Tetap Disyukuri, 15 Tahun Jadi Petugas Sampah Honor Masih Rp750 Ribu

Avatar of PortalMadura.Com
Petugas Sampah Tetap Bersyukur
dok. Petugas Sampah Tetap Bersyukur

PortalMadura.Com, – Abdul Bari (45), merupakan salah seorang petugas kebersihan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Dia mengabdi menjadi petugas sampah sejak tahun 2001, dimana kala itu honor yang diterima setiap bulannya hanya Rp 250 ribu. Namun, karena tidak ada pekerjaan lain yang dapat menopang kebutuhan hidupnya, ia pun terpaksa mengambil kerja di tempat jorok itu.

Dari tahun ke tahun, honor yang diterima pun naik meski hanya sekedarnya saja. Sehingga, pria berkulit hitam dan tubuh gagap itu harus menjadi petani sebagai pekerjaan sampingan guna membiayai dua anaknya yang sekarang lagi mengenyam dunia pendidikan di pondok pesantren.

“Saya sudah 15 tahun bekerja disini, mulai honor Rp 250 ribu, terus naik Rp300 ribu, naik lagi Rp 500 ribu dan sekarang honor saya sudah Rp750 ribu. Ya, tentu honor itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dalam sebulan,” keluhnya, Minggu (22/2/2015).

Warga Desa Angsanah itu menuturkan, dirinya bekerja sebagai petugas sampah sejak pukul 07.00 Wib hingga 13.00 Wib. Setelah itu ada petugas lain yang melanjutkan pekerjaannya hingga pukul 16.00 Wib.

Ia bertugas meratakan sampah yang diturunkan dari puluhan dum truk setiap pagi, supaya sampah tidak menumpuk dalam satu tempat. Begitulah pekerjaan yang digelutinya, sehingga harus tahan dengan berbagai macam bau.

“Ya, yang namanya sampah pasti bau mas, tapi yang namanya sudah tugas harus tetap dilaksanakan. Ketimbang tidak ada pekerjaan lain untuk menafkahi keluarga,” ungkapnya.

Meski honor yang diterima tidak cukup memenuhi kebutuhan dalam satu bulan, ia tetap berusaha untuk bersyukur kepada Allah. Dengan harapan agar rezeki yang didapat bisa barokah dan bermanfaat.

“Kalau masalah cukup tidaknya honor, ya tidak cukup. Cuman saya berusaha tetap bisa bersyukur. Harapan saya sekarang bagaimana anak yang masih berada di pondok bisa sukses tidak seperti saya,” harap pria itu sembari tersenyum. (Marzukiy/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.