Timses Enggan Turunkan Ribuan APK Pasangan Calon Pilkada

Avatar of PortalMadura.Com
Timses Enggan Turunkan Ribuan APK Pasangan Calon Pilkada
Ilustrasi

PortalMadura.Com, Sumenep – Sebanyak 3.564 alat peraga kampanye (APK) pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur belum diturunkan oleh tim sukses dua pasangan calon.

“Sesuai pendataan kami, ada sebanyak 3.564 APK dari dua paslon yang hingga saat ini belum diturunkan,” kata Moh Amin, Ketua Panwas Kabupaten Sumenep, Selasa (25/8/2015).

Ribuan APK itu meliputi, APK berupa baliho dan poster untuk calon nomor urut satu sebanyak 1.225, calon nomor urut dua sebanyak 562 APK, total 1.787 APK.

Sedangkan yang berupa spanduk untuk pasangan calon nomor urut satu sebanyak 205 APK, pasangan calon nomor urut dua sebanyak 57 APK, total 262 APK dan stiker untuk pasangan calon nomor urut satu sebanyak 835 APK, calon nomor urut dua sebanyak 680 APK, total 1515 APK.

“APK itu tersebar di 27 kecamatan. Seharusnya, APK itu diturunkan oleh pemasang sendiri, tapi hingga sekarang masih tetap terpasang,” ucapnya.

Sesuai kajian, lanjutnya, ribuan APK dari dua paslon itu sudah pelanggaran. Makanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah yakni Satpol PP terkait penertiban APK tersebut.

“Untuk teknis penertibannya, kami koordinasikan dulu dengan Satpol PP,” tegasnya.

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, A Busyro Karim-Ahmad Fauzi, nomor urut satu (1), diusung koalisi PKB-PDI Perjuangan dan NasDem, sedangkan pasangan Zainal Abidin-Dewi Khalifah, nomor urut dua (2) diusung 8 parpol yakni Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP, Gerindra, Hanura, Golkar dan PBB.

Masa jabatan bupati dan wakil bupati Sumenep, A Busyro Karim dan Soengkono Siddik akan berakhir pada bulan Oktober 2015, sementara pelaksanaan pilkada serentak dijadwalkan tanggal 9 Desember 2015. (arifin/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.