PortalMadura.Com, Sumenep – Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur, Wahyu Siswoyo menilai, jalur udara Surabaya-Sumenep atau sebaliknya tidak cocok untuk jalur mudik bagi warga Madura yang merantau didaerah lain, melainkan harus disiapkan untuk bisnis.
Buktinya, pada masa mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2016, jumlah penumpang dijalur udara yang dilalui pesawat perintis itu tidak signifikan, bahkan kosong dimasa balik lebaran.
“Kalau ingin Surabaya-Sumenep dan sebaliknya itu ramai, daerah harus melakukan inovasi-onovasi dibidang wisata dan investasi, agar para investor atau wisatawan bisa tertarik masuk ke Sumenep,” jelas Wahyu Siswoyo, Kamis (14/7/2016).
Dengan meningkatkan fasilitas tempat wisata dan mempermudah berinvestasi di Sumenep, dipastikan bisa mendukung terhadap majunya Bandara Trunojoyo dalam peningkatan jumlah penumpang pesawat.
“Kita tidak bisa hanya mengharapkan ramainya pengunjung dimasa mudik atau balik lebaran, karena secara geografis, Sumenep masih bisa dijalani melalui jalur darat dan warga Sumenep yang merantau diluar Madura masih mikir-mikir kalau mau naik pesawat saat pulang kampung,” tuturnya.
Masa mudik dan balik lebaran tahun ini tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah penumpang dijalur udara Sumenep-Surabaya dan sebaliknya. Padahal, pengelola Bandara sudah menyiapkan penambahan jadwal keberangkatan pesawat mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.
Bahkan, pada masa balik lebaran, dua kali penerbangan pesawat perintis dari Bumi Sumekar menuju Surabaya itu tidak ada penumpang sama sekali. Namun, pesawat tetap berangkat sesuai jadwal semula. Kalau masa mudik, untuk penerbangan pada tanggal 28 Juni jumlah penumpang sebanyak 1 orang, pada tanggal 30 Juni sebanyak 8 penumpang. Sedangkan masa balik, sama sekali tidak ada penumpang selama dua kali penerbangan. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
