Turun Hujan, Harga Garam Rakyat di Sumenep Mulai Alami Penurunan

Avatar of PortalMadura.com
Turun Hujan, Harga Garam Rakyat di Sumenep Mulai Alami Penurunan
dok. Petani Garam Sumenep (Foto : Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Harga garam rakyat di tingkat petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami penurunan setelah hujan mulai turun. Sebelum terjadi hujan, harga garam rakyat seharga Rp 2.400 per kilogram, namun setelah mengalami hujan turun menjadi Rp 2.200 per kilogram.

“Harga garam rakyat di Sumenep mengalami menurunan sejak tiga hari terakhir ini. Ini terjadi setelah wilayah Sumenep diguyur hujan,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Garam (AMG) Sumenep, Ubaidillah, Kamis (9/11/2017).

Menurutnya, turunnya hujan itu sangat mempengaruhi kualitas garam yang dihasilkan petani garam setempat. Petani sengaja memanen garam sebelum waktunya atau memanen lebih awal guna menghindari terjadinya hujan susulan.

“Petani garam di Sumenep saat ini seperti kejar-kejaran dengan cuaca. Kalau panas dan sudah ada air yang telah menjadi garam langsung dipanen meski tidak sampai pada masa panen, yang penting menghasilkan garam,” paparnya.

Saat ini, lanjutnya, petani garam rakyat masih menggarap lahan pegaraman atau berusaha memproduksi garam meski cuaca kurang mendukung.

“Kalau tujuh hari ke depan tidak terjadi hujan, petani masih bisa panen garam lagi,” ucapnya.

Terpisah, Kepala , Arif Rusdi berharap kondisi cuaca pada masa akhir kemarau tahun 2017 ini bisa mendukung produksi garam rakyat agar petani masih bisa berproduksi garam.

“Harapan kami, semoga cuaca di Sumenep pada akhir musim kemarau ini masih bisa diajak kompromi agar produksi garam rakyat tetap dilakukan,” harapnya.

Pada tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan memproyeksikan produksi garam rakyat di Sumenep sebanyak 250.000 ton. Sesuai data di Dinas Perikanan Sumenep hingga tanggal 4 November 2017, produksi garam rakyat yang dihasilkan petani di delapan kecamatan setempat sebanyak 171.903,58 ton.

“Jadi masih di bawah proyeksi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Semoga saja pada masa akhir kemarau ini ada tambahan produksi yang signifikan,” tukasnya. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.