PortalMadura.Com, Sumenep – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan mendatangkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk mengungkap standarisasi ketel uap pabrik tahu yang memakan 1 korban jiwa dan 3 korban luka-luka di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Sumenep.
“Kami sudah meminta Polda Jatim agar mengirim tim Laboratorium Forensik ke sini untuk melihat apakah ketel uap pabrik tahu itu memenuhi standart atau tidak,” kata Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, AKBP Joseph Ananta Pinora, Jumat (7/4/2017).
Ia menyampaikan, korban yang terlempar sekitar 25 meter itu diduga disebabkan karena salah teknis yakni lupa membuka keran sehingga uapnya tidak bisa keluar.
“Untuk pemilik pabrik tahu statusnya masih sebagai saksi atas kejadian meledaknya ketel uap pabrik tahu itu,” ucapnya.
Pabrik tahu itu baru beroperasi selama dua hari. Pada hari pertama menghasilkan 10 buah tahu dan sudah diberikan kepada para tetangga. Pada hari kedua, sebelum menghasilkan tahu sudah meledak duluan.
“Ini disebabkan karena pemilik pabrik tahu diduga belum lihai mengoperasikan alatnya,” ungkapnya.
Baca: Tabung Uap Pabrik Tahu Meledak, Anak Bawah Umur Tewas
Sebelumnya, ketel uap pabrik tahu milik Addu dan Saruki, warga Dusun Karongkong, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Sumenep, meledak Kamis (6/4/2017). Akibatnya, sejumlah pekerja mengalami luka-luka dan satu diantaranya anak bawah umur meninggal dunia.
Korban meninggal dunia bernama Jansen Adi Irawan (12) dengan mengalami luka disekujur tubuhnya. Korban merupakan putra dari Saruki, pemilik pabrik tahu yang dikelola bersama saudaranya, Addu.
Korban yang mengalami luka-luka, yakni Dayat (40), warga Situbondo, dan Sahmuni (34), serta Iik (9), keduanya warga Dusun Karongkong, Desa Tanah Air, Kabupaten Sumenep. (Arifin/Putri)