VIDEO- Anak Sapi Mata Satu Gegerkan Warga Batuputih Sumenep

Avatar of PortalMadura.com

PortalMadura.Com, – Anak sapi jantan bermata satu membuat warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur geger, Jumat (1/2/2019) pagi.

Anak sapi pertama tersebut milik Sattar (40), warga Dusun Noom Barat, Desa Aeng Merah, Kecamatan . Anak sapi itu lahir, Kamis (31/1/2019) malam.

“Pagi-pagi baru tersiar dan banyak warga yang datang untuk melihat. Tadi memang banyak orang,” terang tetangga pemilik sapi bermata satu, Mahfudz (25), pada PortalMadura.Com.

Pemilik sapi, Sattar (40) mengaku baru pertama kali sapinya melahirkan. Dan tidak menduga akan terjadi keanehan.

Posisi mata ada di depan atau di atas mulut dan tidak kelihatan ada hidung. Bentuk matanya terlihat tidak normal. Bola mata hitam menonjol dan hanya satu.

Anak sapi itu lahir normal seperti anak sapi pada umumnya. Namun, hingga saat ini tidak bisa menyusu.

“Saya tidak tahu kenapa bermata satu. Dan tidak ada firasat apapun sebelumnya,” ucap Sattar.

Ia belum memikirkan mau dijual atau tetap dipelihara. Sebab, jika tidak menyusu pada induknya dirasa sulit untuk bertahan hidup.

“Soalnya saya tidak bisa merawat kalau tidak menyusu pada induknya,” katanya.

Kenapa Bisa Bermata Satu

seringkali terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Akhir November 2011, juga terjadi pada anak sapi milik Dirun (57), warga Dusun Laok Songai, Desa Bilapora Barat, Kecamatan Ganding, Sumenep.

Bahkan, di India pernah lahir anak sapi yang wajahnya mirip seperti manusia. Anak sapi itu lahir di Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, India utara pada 1 Juni 2017.

Penduduk setempat dari desa-desa terdekat berkumpul untuk mencari berkah. Mereka percaya terhadap anak sapi itu adalah titisan Dewa Wisnu, Dewa Hindu. Dilansir Daily Mail, Sabtu (3/6/2017).

Dokter hewan senior di Wildlife SOS India, Dr Ajay Deshmukh akhirnya memberi penjelasan tentang anak sapi yang lahir tidak normal seperti pada umumnya.

“Ini adalah kasus anomali anatomi. Jika gen tidak berkembang dengan baik atau ada kesalahan, hal itulah yang menyebabkan beberapa kelainan struktural, dan anomali seperti itu bisa saja terjadi,” jelasnya, dilansir liputan6.com

“Inilah alasan ilmiah dan penjelasannya, tidak ada takhayul di sini,” imbuh Dr Ajay.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.