PortalMadura.Com, Sumenep – Video berdurasi 2 menit 33 detik menyebar di grup-grup WhatsApp sejak beberapa hari terakhir ini. Pada Rabu, 30 Oktober 2024, video tersebut juga sampai di meja redaksi portalmadura.com.
Isinya, Plt. Bupati Sumenep Dewi Kholifah meminta mendoakan agar Achmad Fauzi yang saat ini menjadi calon Bupati Sumenep pada Pilkada Serentak 2024 memimpin kembali Sumenep.
Hal tersebut disampaikan dimuka umum dalam rangkaian peringatan maulid nabi, di wilayah Kecamatan Ambunten Sumenep, tanggal 17 Oktober 2024, seperti yang tertulis jelas dalam backdrop acara tersebut.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/ 2024 M bersama PLT. Bupati Sumenep di Kecamatan Ambunten Kab. Sumenep”. Ambunten, 17 Oktober 2024.
Dengan menggunakan bahasa Madura, Dewi Khalifah yang sebelumnya adalah wakil bupati Sumenep mendampingi Achmad Fauzi yang saat ini cuti selama pelaksanaan kampanye Pilkada 2024, juga memaparkan program-program yang sudah tercapai.
Cuplikan yang bernuansa dukungan terhadap Achmad Fauzi atau Paslon 2 itu sebagai berikut;
… selama saya bersama bapak Achmad Fauzi, banyak program-program di Kabupaten Sumenep yang sudah bisa dicapai dengan baik.
Mari doakan semoga program itu bisa berlanjut. Semoga masih ditakdir oleh Allah, bapak Fauzi memimpin Sumenep lagi. Amin Allahumma Amin.
… disetiap kepemimpinan itu pasti banyak kurangnya, apalagi semasa kepemimpinan saya dengan bapak Achmad Fauzi yang terpotong Covid hampir 2 tahun. tapi alhmadulillah, angka pengangguran bisa diturunkan, angka kemiskinan bisa diturunkan, angka UMKM keberlangsungannya, keberlanjutannya bisa dinaikkan…
Potongan video tersebut ternyata juga sampai pada pejabat Bawaslu Kabupaten Sumenep. Wartawan yang melakukan konfirmasi pada Ketua Bawaslu Sumenep Achmad Zubaidi mengakui telah menerima potongan video yang sama. Namun, sampai berita ini diturunkan portalmadura.com belum ada laporan resmi dari para pihak.
Menurutnya, bahasa yang disampaikan Plt Bupati Sumenep Dewi Khalifah sifatnya masih umum. “Bahasanya agak umum, semoga (kalau gak salah) pak Fauzi semoga memimpin Sumenep lagi. Dan tidak ada tahunnya yang saya dengar ya. Juga Kapan itu tidak ada dalam bahasanya plt itu,” katanya.
“Memimpin itu juga tidak disebutkan. Jadi bupati atau jadi apa?. Itu tidak ada dalam bahasa yang disampaikan saat pidato,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya masih dalam taraf melakukan diskusi diinternal lembaganya. “Makanya masih dijadikan diskusi. Ini kalau bicara penanganan pelanggaran atau penegakan pelanggaran pemilu, ada istilah asas kepastian hukum. Maka hal-hal yang masih dianggap multi tafsir masih bisa didiskusikan,” urainya.
“Kalau misalnya, pilih pak Fauzi di Pilkada 2024. Itu kan sudah jelas, untuk kembali jadi bupati,” ucapnya mencontohkan.
Secara prosedural, kata dia, tentu teman-teman Panwaslu kecamatan sudah melakukan pengawasan dan dituangkan dalam hasil pengawasan.(*)