Wabup Minta Warga Sumenep Tidak Termakan Isu Gempa Susulan

Avatar of PortalMadura.Com
Wabup Minta Warga Sumenep Tidak Termakan Isu Gempa Susulan

PortalMadura.Com, – Wakil Bupati Sumenep, meminta warga Sumenep tidak termakan dengan isu gempa susulan.

“Hasil komunikasi saya dengan BMKG, kondisi aman. Jangan percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya,” kata Fauzi pada PortalMadura.Com, Rabu (13/6/2018).

Pada pukul 20.06.40 WIB, Rabu (13/6/2018), wilayah Sumenep diguncang gempa bumi berkekuatan 4.8 Skala Richter (SR) dengan episenter pada koordinat 6,88 lintang Selatan dan 113,94 bujur timur.

Tepatnya di darat pada jarak sekitar 6 km arah Timur Laut Sumenep-Jawa Timur dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Akibatnya, sejumlah bangunan warga dan fasilitas umum di Desa Bulla'an, Kecamatan , Kabupaten Sumenep mengalami kerusakan.

Fasilitas umum itu, berupa masjid di Dusun Bajur Desa Bulla'an dan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Dusun Bannu, Desa Bulla'an.

Baca : Dampak Gempa Sumenep, Fasilitas Umum dan Rumah Warga Roboh

Hingga berita ini dilansir PortalMadura.Com, pihak BPBD Sumenep masih melakukan pendataan di lapangan.

“Untuk jumlah pastinya, tunggu laporan dari BPBD yang saya perintahkan turun malam ini,” ujar Fauzi.

Sementara, warga Kecamatan Batuputih, Sumenep, masih mewaspadai kemungkinan adanya gempa susulan.

Bahkan, pada saat gempa melanda daerah tersebut, pasien dan keluarganya di Puskemas Batuputih berhamburan keluar.

“Pasien banyak yang keluar ruangan. Getarannya memang sangat terasa,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat, Fawaid pada PortalMadura.Com.

Hingga pukul 23.49 WIB, warga wilayah Kecamatan Batuputih masih was-was. Sejumlah tokoh masyarakat meminta warga untuk berdoa dan berharap tidak ada gempa susulan.

“Semoga tidak ada gempa susulan,” harapnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.