Waduh, Honor Guru di Pamekasan Lebih Murah dari Kuli Bangunan

Avatar of PortalMadura.com
Waduh, Honor Guru di Pamekasan Lebih Murah dari Kuli Bangunan
dok. Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail

PortalMadura.Com, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan minimnya di wilayah setempat.

Ketua Komisi I , Ismail menyampaikan, selama ini honor guru tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Untuk guru kategori 2 (K2) hanya Rp 600 ribu perbulan, honor itu masih dipotong untuk biaya Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Rp 100 ribu.

“Kalau kita kalikan 600 ribu kali 26 hari, tidak lebih dari 25 ribu mereka dapatkan sehari, orang kerja ke sawah saja bayarannya sudah Rp 60 ribu perhari, tukang (rumah) itu bayarannya Rp 100 ribu perhari,” ungkapnya, Jumat (10/11/2017).

Politisi Partai Demokrat ini melanjutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kurang respek terhadap honor guru yang merupakan profesi mulia yang harus diperhatikan, karena ini menyangkut karakter penerus bangsa. Tetapi faktanya, nasib mereka tidak sejahtera.

“Di beberapa kabupaten sekarang mengusulkan agar di 2018 honor guru naik semua. Ada sesuai UMK dan lain-lain, tapi ini kan pastinya harus disesuaikan dengan keuangan daerah. Saya lihat dalam postur APBD kita yang mencapai Rp 2 triliun lebih itu sangat memungkinkan untuk guru disejahterakan, minimal UMK,” tandasnya.

Guru berstatus K2 yang terdaftar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan sekitar 600 guru lebih, tapi sebagian dari mereka atau guru SMK, SMA dan yang sederajat sudah diambil alih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sehingga kewenangan serta hal lainnya sudah menjadi tanggung jawab Pemprov.

“Belum lagi guru yang belum punya SK dari Disdik, itu banyak sekali dan tiap tahun bertambah, kalau tidak salah jumlahnya 9.750 guru. Tapi ini yang ada tanggung jawab pemerintah yang kita tekan, karena mereka untuk beli ban sepeda motornya saja tidak mampu, kalau mereka tiap hari ngajar ke pantura, beli bensin gak cukup,” keluhnya.

Dia berharap, pemerintah kabupaten lebih memerhatikan nasib guru yang berkontribusi besar terhadap kemajuan daerah dan negara. (Marzukiy/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.