Wajib Dibaca, Ini 5 Sifat Yang Dimiliki Orang Beriman Dalam Surah Al-Anfal

Avatar of PortalMadura.Com
Wajib Dibaca, Ini 5 Sifat Yang Dimiliki Orang Beriman Dalam Surah Al-Anfal
ilustrasi

PortalMadura.Com – Beriman kepada Allah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Iman kepada Allah berarti percaya dengan segenap hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya.

Beriman kepada Allah menjadi suatu kebutuhan dasar manusia dan menjadi sumber kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Keimanan tersebut direalisasikan dengan mengakuinya di dalam hati, diucapkan lewat lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Namun, bagaimanakah agar kita menjadi orang yang beriman?. Ternyata, Allah SWT telah memberikan jawabannya di dalam surah Al-Anfal.

Berikut lima sifat orang beriman yang dijelaskan dalam surat Al-Anfal:

Memiliki Rasa Takut di Dalam Hatinya
Sifat pertama yang dimiliki oleh orang yang beriman adalah mereka memilii perasaan takut di dalam hatinya.

Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,” (QS. Al-Anfal: 2).

Perasaan takut jika disebutkan nama Allah SWT hanya dimiliki oleh orang yang beriman. Perasaan takut tersebut menjadi bentuk mengagungkan Allah. Apabila ia hendak berbuat maksiat, kemudian teringat Allah, dan tidak jadi melakukannya maka ia adalah orang yang beriman.

Adanya Tambahan Iman ketika Ayat Al Quran Dibacakan
Orang yang beriman ketika dibacakan ayat suci Al Quran maka bertambahlah keimanan orang tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa orang yang beriman, ketika mendengar bacaan Al Quran maka bergetarlah hatinya. Di sinilah kemudian bertambah keimanan orang tersebut.

Allah SWT berfirman: “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya),” (QS. Al-Anfal: 2).

Ada begitu banyak manfaat yang akan diperoleh mereka yang bertambah rasa imannya. Sebagaimana Rasulullah pernah memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al Quran, lantas Ibnu Mas’ud bertanya: “Bagaimana aku membacakan Al Quran sedang Al Quran diturunkan untukmu?”. Rasulullah pun menjawab, “Sungguh aku senang mendengar bacaan Al Quran dari orang lain”.

Ibnu Mas’ud pun membaca surah An-Nisa, tatkala sampai pada ayat 41. “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)” (QS. An-Nisa: 41).

Maka Rasulullah mengatakan, “Cukup”. Aku pun memandangi Rasulullah dan melihat mata beliau berlinangan air mata,” (HR. Al-Bukhari).

Dengan bertambahnya keimanan, maka akan menjauhkan diri kita dari perbuatan maksiat dan justru mendekatkan diri kepada ketaatan.

Tawakal Hanya kepada Allah
Sifat ketiga yang dimiliki oleh orang beriman adalah mereka hanya bertawakal kepada Allah semata. Tidak ada tempat ataupun makhluk lain yang menjadi tempatnya berlindung dan bergantung. Ia menyadari bahwa hanya Allah lah sebaik-baiknya tempat bertawakal.

Sebagaimana firman Allah : “dan hanya kepada Rabbnya mereka bertawakal,” (QS. Al-Anfal: 2).

Orang yang beriman akan senantiasa menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah. Mereka juga menyadari bahwasanya terwujud dan tidak terwujudnya segala sesuatu itu hanya atas kehendak Allah SWT.

Mendirikan Salat
Salat merupakan tiang agama. Ternyata senantiasa mendirikan salat menjadi salah satu sifat atau ciri yang dimiliki oleh orang beriman. Mereka akan selalu mengerjakan perintah Allah yang satu ini dan tentu saja mendapatkan pahala setelahnya.

Allah SWT berfirman: “(yaitu) orang-orang yang mendirikan salat,” (QS. Al-Anfal: 3).

Banyak ayat di dalam Al Quran yang menunjukkan bahwa salat menjadi salah satu bukti keimanan seseorang. Orang yang beriman akan mendirikan salat secara sempurna, baik itu salat yang hukumnya wajib ataupun yang sunah.

Senang Berinfak
Selain orang yang senantiasa mendirikan salat, ternyata orang beriman juga gemar untuk berinfak atau bersedekah. Mereka menyadari bahwa sedekah menjadi jalan untuk menolong sesama manusia yang berada dalam kesulitan.

Sebagaimana firman Allah: “dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka,” (QS. Al-Anfal: 3).

Namun, hal yang harus dipahami adalah orang beriman menginfakkan hartanya tersebut di jalan Allah SWT. Sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar ra, beliau menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah.

Akan tetapi, ketika ada kebutuhan mendesak, seperti adanya kebutuhan diri dan keluarga serta orang lain yang harus dipenuhi maka tidak sepatutnya menginfakkan seluruh harta tersebut.

“Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya” (QS. Al-Anfal: 4). (infoyunik.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.