Warga Afrika Selatan dari Berbagai Agama Kutuk Islamofobia, Rasisme

Avatar of PortalMadura.com
Warga Afrika Selatan dari berbagai agama kutuk Islamofobia, rasisme
Ilustrasi: Demonstrasi menentang Islamofobia. (Foto file - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Warga dari berbagai agama pada Senin mengutuk meningkatnya insiden dan secara global setelah serangan teror ke dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, baru-baru ini.

‘‘Islamofobia harus ditangani oleh semua kelompok agama dan ras karena umat Islam sekarang hidup dibayangi-bayangi rasa takut ke mana pun mereka pergi,” kata Pauline Naidoo, presiden , di Johannesburg. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (26/3/2019).

Dia mengatakan para pemimpin di Negara-negara barat harus mendidik warganya tentang budaya komunitas ras dan agama lain yang hidup di tengah-tengah mereka untuk membantu mencegah meningkatnya kebencian dan serangan.

‘‘Kita harus menghargai kebebasan di Negara kita, tetapi kita juga sebaiknya tidak mudah percaya bahwa Afrika Selatan kebal terhadap serangan supremasi kulit putih seperti itu,” Ismail Vadi, anggota dewan Ahmed Kathrada Foundation, dalam pidatonya.

Vadi, yang juga adalah menteri transportasi provinsi Gauteng, mengatakan beberapa supremasi kulit putih telah bermigrasi dari Eropa ke Afrika Selatan, dan sekarang mereka dikabarkan melatih petani kulit putih Afrika Selatan tentang cara melindungi diri mereka sendiri.

Petani kulit putih di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa mereka menghadapi genosida dan kerap diserang oleh penjahat terorganisir. Klaim itu telah dibantah Pemerintah.

Vadi mendesak warga Afrika Selatan untuk mengambil tindakan terhadap rasisme di komunitas mereka setiap kali insiden semacam itu terjadi.

‘‘Kita membutuhkan gerakan Greenpeace melawan rasisme di Negara kita,” kata dia lagi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Jamiatul Ulama Afrika Selatan Moulana Ebrahim Bham mengatakan politikus sayap kanan di Negara-negara barat telah menyebarkan kebencian terhadap Islam sejak serangan 9/11 di Amerika Serikat dengan menggeneralisasi Muslim sebagai “teroris”.

‘‘Kita tidak boleh membiarkan stigmatisasi komunitas mana pun karena hal ini hanya melahirkan kebencian,” tegas dia.

Bham juga mengutuk serangan teroris di Selandia Baru. Dia bangga melihat persatuan yang ditunjukkan oleh orang-orang Selandia Baru, yang berdiri bersama dengan umat Muslim selama masa berkabung.

Sedikitnya 50 Muslim terbunuh dan banyak yang terluka awal bulan ini ketika seorang teroris – yang diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant – menembaki para jemaah di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut insiden ini sebagai salah satu momen terburuk di Selandia Baru. Serangan itu adalah penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Negara itu.Warga Afrika Selatan dari berbagai agama kutuk Islamofobia, rasisme

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.