PortalMadura.Com, Pamekasan – Sebagian daerah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sudah mengalami krisis air bersih selama dua pekan terakhir. Salah satunya terjadi di Dusun Rombesen Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan.
Warga setempat, Ghozi Mujtaba menyampaikan, daerahnya setiap musim kemarau memang menjadi langganan krisis air. Tahun ini saja sudah dua minggu warga kesulitan air bersih untuk konsumsi setiap hari.
“Untuk memenuhi kebutuhan air, warga harus membeli dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 95 ribu pertangki. Bergantung kapasitas air dan jarak tempuh kepada tempat tujuan,” terangnya, Selasa (24/7/2018).
Menurutnya, satu tangki air bersih hanya bisa cukup dikonsumsi maksimal selama satu minggu. Itu pun jika jumlah keluarganya sedikit. Sehingga, warga yang kurang mampu merasa terbebani untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut.
“Makanya, kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan air bersih ini,” pintanya.
Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono mengungkapkan, distribusi air bersih masih bisa dilakukan pada awal Agustus 2018 lantaran Surat Keputusan (SK) tentang penetapan daerah kering dari Pj Bupati belum keluar.
“Selain itu, pendistribusian air bersih sesuai dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,” kilah dia. (Marzukiy/Nanik)