Warga Sumenep Dihakimi Massa Karena Bonceng Istri Orang, Ternyata Dukun Cabul

Avatar of PortalMadura.Com
Ist. Korban babak Belur (Foto Netter Fatlillah Craion)
Ist. Korban babak Belur (Foto Netter Fatlillah Craion)

PortalMadura.Com, – Maruki (35), warga Desa Benasare, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang dihakimi massa, Minggu (16/10/2016), saat membonceng istri orang ternyata disebut-sebut sebagai dukun cabul oleh warga setempat.

Dari berbagai sumber menyebutkan, Maruki yang babak belur nyaris tewas dan motornya dibakar massa membonceng Jamilah (31), warga Dusun Baktello, Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.

Jamilah yang masih sah istri Badriyanto (40), adalah pasien dari Maruki sejak tahun lalu. Jamilah divonis menderita penyakit ayan (epilepsi). Sejak itu, Jamilah menjalani perawatan.

Anehnya, perawatan yang dijalankan justru dengan cara diduga membawa kabur Jamilah. Kabar yang berkembang di masyarakat, Jamilah dibawa ke Jakarta. Suaminya, Badriyanto memilih pergi untuk bekerja ke negeri jiran Malaysia.

Dua bulan lalu, Jamilah datang ke rumahnya. Selama dua bulan itu, Maruki sering berkunjung. Bahkan, warga sekitar sempat mengingatkan agar tidak berkunjung karena statusnya masih istri orang.

Naas, Minggu (16/10/2016) siang, Maruki tetap datang hingga akhirnya dikeroyok oleh warga. Tubuhnya penuh luka dan bagian muka luka-luka akibat hadiah bogem dan benda tumpul.

“Warga mengenal Maruki sebagai dukun, tapi kok membawa kabur istri orang,” kata salah seorang warga, Ridwan (45) warga setempat, pada wartawan.

Sebelumnya, Maruki dihakimi massa saat melintas di jalan Dusun Tangkulun, Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep. Ia sedang membonceng Jamilah.

Tiba-tiba, Maruki dihentikan oleh Sabri bersama tujuh (7) orang temannya. Tanpa basa-basi, ia dihajar hingga babak belur dan nyaris tewas. Belum puas, motor mio warna putih juga dibakar hingga jadi arang.

Aparat kepolisian dan petugas TNI setempat berhasil mengamankan korban. Dalam kondisi sekarat, korban di larikan ke pusat kesehatan masyarakat terdekat.  Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.