Waspada! Pengguna WhatsApp dan Telegram Bisa Dibobol Hacker Lewat Foto

Avatar of PortalMadura.com
Waspada! Pengguna WhatsApp dan Telegram Bisa Dibobol Hacker Lewat Foto
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Peretas atau yang biasa dikenal dengan hacker tentu sangat mengganggu kenyamanan pengguna Android. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar yang kerap diganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu, bahkan setiap pemilik smartphone juga bisa diretas dengan mudah.

Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com Kamis (4/5/2017) pada laman Liputan6.Com, baru-baru ini dilaporkan punya masalah keamanan. Pasalnya, Lembaga keamanan Check Point mengungkap, keduanya memuat celah berbahaya yang bisa dimanfaatkan hacker (peretas) dan berisiko bagi data pribadi pengguna.

Celah ini dimanfaatkan peretas dengan mengirim dokumen gambar dan video. Di kasus WhatsApp, Check Point mendapati sejumlah gambar yang ternyata merujuk penggunanya ke laman HTML yang dipenuhi malware.

Saat membuka gambar yang dikirim kontak, pengguna WhatsApp akan langsung membuka layar baru laman HTML kosong. Saat itulah peretas akan menerima data yang tersimpan di aplikasi WhatsApp pengguna dan dapat meretas data pribadinya.

“Dengan mengirim dokumen multimedia, peretas bisa mengendalikan akun pengguna WhatsApp, mengakses rekam jejak percakapan, foto-foto yang dibagikan ke kontak WhatsApp lain, dan bahkan bisa mengirim pesan langsung atas nama pengguna WhatsApp itu sendiri,” kata Oded Vanunu, Head of Product Vulnerability di Check Point.

Celah keamanan itu ditemukan Check Point pada 8 Maret 2017. Baik WhatsApp maupun Telegram diketahui telah mengubah protokol validasi upload dokumen untuk melindungi keamanan pengguna. Metode yang dilakukan peretas untuk WhatsApp sedikit berbeda dengan Telegram.

Di Telegram, korban yang menerima dokumen multimedia akan otomatis membuka Chrome, yang nantinya akan digunakan peretas untuk mengakses data pribadi.

Keamanan WhatsApp memang disebut tidak sepenuhnya terjamin. Seperti diketahui, pada Agustus 2016, WhatsApp mengganti persyaratan dan kebijakan privasi layanannya.

Disebutkan, WhatsApp akan berkoordinasi dengan Facebook sebagai induk perusahaannya. Dengan demikian, WhatsApp dapat melakukan pelacakan aktivitas pengguna, mengetahui seberapa sering orang memakai layanan WhatsApp, serta kecenderungan penggunanya.

Dalam keterangan resmi di blog perusahaan, WhatsApp mengatakan berupaya menghubungkan nomor telepon penggunanya dengan sistem Facebook. Tujuannya agar Facebook bisa menawarkan iklan lebih relevan kepada pengguna yang akunnya saling terhubung.

Jadi, Anda perlu hati-hati dalam menggunakan aplikasi apapun dalam Android. Segala bentuk privasi harus Anda lindungi agar orang lain tidak dengan mudah meretas pribadi Anda. Semoga bermanfaat. (liputan6.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.