Wilayah Jakarta Masuk Kategori Rawan pada Masa Kampanye Terbuka Pemilu

Avatar of PortalMadura.com
Wilayah Jakarta masuk kategori rawan pada masa kampanye terbuka pemilu
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersiap mengikuti debat calon presiden dan calon wakil presiden pemilu 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Indonesia pada 17 Februari 2019. Debat kedua kali ini mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup serta insfrastruktur. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Kepolisian Republik Indonesia () menyatakan ada pergeseran potensi kerawanan Pemilu memasuki masa kampanye terbuka.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya memiliki potensi kerawanan Pemilu yang cukup tinggi pada masa kampanye terbuka untuk tingkat Kabupaten dan Kota. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (29/3/2019).

Berdasarkan pemetaan Polri, Kabupaten dan Kota dengan tingkat kerawanan tertinggi yakni Tangerang Selatan, Jakarta Utara, Pigi Raya, Banggai, Donggala, Jakarta Barat, Mentawai, Tanah Datar, Jakarta Timur, dan Yogyakarta.

Menurut Dedi dinamika potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Pulau Jawa, khususnya Jakarta sangat tinggi.

“Sebelumnya Jakarta hampir tidak termasuk, sekarang justru wilayah Jakarta mendominasi kerawanan itu,” ujar Dedi di Jakarta, Jumat.

Sejumlah daerah seperti Solo dan Yogyakarta yang sebelumnya masuk kategori Kota/Kabupaten paling rawan justru potensinya bisa ditekan.

Sedangkan pada tingkat provinsi, Maluku Utara memiliki indeks potensi kerawanan pemilu tertinggi diikuti Papua, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.

“Dulu ada Polda Papua yang mendominasi, sekarang sudah bergeser potensi kerawanannya pada masa kampanye terbuka,” kata dia.

Daerah-daerah yang tergolong rawan tersebut menjadi prioritas keamanan Polri pada masa kampanye terbuka.

Polri, sambung dia, akan terus memetakan potensi kerawanan menjelang hari pemungutan suara dan setelahnya karena dinamika potensi kerawanan masih bisa berubah.

“Termasuk (potensi) konflik antar pendukung, makanya kita petakan jumlah pendukung apalagi jumlah yang banyak dan militansinya,” tutur Dedi.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.