PortalMadura.Com, Bangkalan – Tanaman mangrove seluas 6,64 hektar di Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur dijadikan wisata edukasi.
“Memang fokus pada wisata edukasi,” kata Kepala Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Supreadi, pada PortalMadura.Com, Selasa (20/9/2016).
Sebelum tahun 2014, lokasi tersebut sebagai tambak udang. Namun, warga selalu gagal dan mengalami kerugian besar, sehingga lahan yang ada dibiarkan tanpa ada perawatan.
Tanaman mangrove pun tumbuh secara alami. Warga yang belum mengetahui dampaknya, mangrove itu ditebang. “Maka, sempat terjadi abrasi laut,” terangnya.
Akhirnya, warga berusaha menyelamatkan dengan cara memelihara tanaman mangrove yang tumbuh alami itu hingga akhirnya mendapat bantuan dari perusahaan Pertamina PHE WMO.
Dalam perkembangannya, warga Labuhan Mangrove Aducation Park tersebut mendapat pendampingan dari PVIA Research Group Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk pengelolaan mangrove.
“Sekarang, proses latihan pembuatan sirup dari buah mangrove bagi 30 orang yang tergabung pada Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejehtera,” pungkasnya.(Hartono)