Wabup Sumenep Ajak Santri ‘Akrabi’ Buku

Avatar of PortalMadura.Com
Wabup Sumenep Ajak Santri 'Akrabi' Buku
Achmad Fauzi

PortalMadura.Com, Sumenep – “ adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Buku adalah jendela dunia,” kata Wakil Bupati Sumenep, , mengawali sambutannya saat membuka acara Festival Cinta Buku Nasional dan Perkemahan di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Guluk-Guluk, di halaman Kampus Instika.

“Kunci untuk membukanya adalah membaca,” ujarnya, Rabu (6/4/2016).

Menurutnya, ungkapan tersebut, secara jelas menggambarkan tentang manfaat membaca, yakni membuka, memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang.

“Pepatah itu bagi saya, tak pernah usang oleh waktu. Dan ini saya yakini dengan sepenuh hati. Tentu saja, karena buku harus menjadi sahabat dalam hidup kita. Buku juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita,” jelasnya.

Dengan buku, katanya, semuanya bisa melihat sisi lain dari dunia yang ternyata beragam bentuknya.

“Dengan membaca, maka kita bisa mengetahui apa yang belum kita ketahui, bahkan membuat kita kaya wawasan dan ilmu,” tambah Fauzi di depan para pembantu rektor dan ratusan .

Mengakhiri sambutannya, ia mengutip salah salah satu hadits dari Imam Ali. “Imam Ali berkata bahwa Tubuh kita ini selalu melewati enam keadaan : sehat, sakit, mati, hidup tidur, dan bangun. Hidupnya hati adalah berkat bertambahnya ilmu, dan matinya adalah akibat ketiadaan ilmu”.

Oleh karena itu, dengan acara Festival Cinta Buku, ia yang juga pernah aktif di dunia jurnalis mengajak agar menjaga budaya baca dan mengakrabi buku. “Apalagi beberapa penulis dan jurnalis andal selalu lahir dari rahim Instika,” katanya.

Di Sumenep misalnya, ternyata banyak teman-teman jurnalis adalah jebolan Instika. Mungkin inilah salah satu alasan kenapa FCB tidak pernah mati dan rutin dilaksanakan.

“Saya dukung dan harus katakan bahwa acara ini luar biasa,” tandasnya, disambut dengan tupuk tangan oleh para petinggi Instika, BEM, dan ratusan santri.

Sebagai sajian penutup dari sambutannya, Fauzi mengajak para santri untuk selalu mengakrabi buku. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu.

Ia mengingatkan bahwa seandainya dari kita pun diberitahukan oleh Allah akan mati esok, maka kita harus tetap terus belajar. “Maka, teruslah menjalin persahabatan yang erat dengan buku. Rasakan kehadiran mereka sebagai jendela untuk kita melihat masa depan kita,” pungkasnya.(rls/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.