PortalMadura.Com – Saat ini, banyak pemilik kendaraan yang kerap melakukan pengisian ulang baterai ponsel di dalam mobil. Alasannya beragam, mempermudah aktivitas dan tetap bisa memantau arus komunikasi di ponselnya meski tengah dalam berkendara.
Pada umumnya, pengisian ulang baterai ponsel ini biasanya dilakukan menggunakan output lighter yang terpasang di dalam mobil. Jika tidak ada, biasanya para pemilik bisa menambahkan aksesoris aftermarket yang sudah banyak tersedia di toko-toko aksesoris otomotif.
Namun perlu Anda ketahui, ternyata hal tersebut cukup membahayakan. Berikut penjelasannya:
1. Penggunaan power output yang berasal dari pemantik api (lighter) dapat memperpendek usia baterai pada smartphone Anda. Hal ini disebabkan oleh tegangan listrik dari mobil yang kurang stabil karena putaran mesin yang naik turun.
Atau bisa juga karena hidup-matinya sistem kelistrikan yang menyalurkan arus listrik ke AC, audio dan juga lampu-lampu mobil.
Maka, kondisi yang seperti itu memungkinkan berpengaruh pada tegangan output di alternator.
2. Dampak ini sangat tidak diinginkan, yakni baterai smartphone Anda jadi ‘gemuk' dan dalam kasus yang ekstrem bisa meledak juga.
Selanjutnya, bagi Anda yang suka mengisi baterai HP di mobil. Ketika Anda melakukan pengisian melalui output lighter di mobil, ada beberapa yang bisa Anda antisipasi, yaitu, jauhkan dari benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas, busa maupun kain.
Lalu, gunakan baterai dan charger yang berkualitas sesuai dengan standar pabrikan ponsel atau gadget yang digunakan.
Perhatikan pula, bila proses pengisian baterai mengakibatkan gadget Anda panas, segera hentikan proses pengisian.
Hindari melakukan telepon atau menerima telepon ketika handphone Anda sedang diisi ulang. Sebaiknya, lepas charger dari gadget ketika hendak digunakan.
Terakhir, jauhkan sinar matahari langsung atau sumber panas yang berlebihan saat menyimpan gadgdet Anda ketika di-charging. (merdeka.com/Salimah)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
