17 Sifat Wanita yang Tak Boleh Dinikahi Menurut Islam

Avatar of PortalMadura.com
17 Sifat Wanita yang Tak Boleh Dinikahi Menurut Islam
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Kewajiban Menikah bagi umat muslim telah dijelaskan dalam Al-Quran serta Al-hadis. Demi terciptanya kebahagiaan kehidupan setelah menikah, tentunya hal ini tidak boleh dilakukan asal-asalan. Seorang laki-laki yang hendak menikahi wanita, sebaiknya mempertimbangkan 4 kriteria, yakni agama, nasab, kecantikan dan harta. Namun yang paling utama yaitu memilih berdasarkan agama yang baik.

Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: “Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, al-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Seorang wanita yang memiliki akhlakul karimah Insya Allah dapat menjaga suami dan anak-anaknya secara baik. Sehingga akan tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Oleh karena itu, seorng laki-laki harus tahu beberapa sifat wanita yang tidak boleh dinikahi menurut agama. Penasaran?

Berikut ulasannya:

Wanita yang Suka Mengeluh
Sifat wanita yang tidak boleh dinikahi pertama yaitu yang suka mengeluh. Kebanyang kan, kalau menikahi wanita yang suka mengeluh maka suasana rumah akan terasa sumpek.

Jika diberi uang sedikit mengeluh, ditimpa musibah mengeluh, setiap saat mengeluh. Hal ini tentu tidak diperbolehkan dalam islam dan bisa memicu konflik dalam keluarga.

Sebagai manusia wajib bersyukur atas apa yang telah diterima. Jikalau mengalami musibah maka tugas kita yaitu bersabar dan ikhlas

Wanita yang Suka Mengadu
Tipe wanita berikutnya tidak sebaiknya tidak dinikahi yaitu wanita yang suka mengadu. Sifat seperti ini bisa menjadi pemicu hancurnya rumah tangga.

Sejatinya, seorang istri tidak boleh mengumbar kejelekan suaminya. Dan jika terjadi masalah di rumah tangga sebaiknya tidak terburu-buru mengadu pada orang tua

Wanita yang Suka Mengungkit Kebaikannya
Salah satu sifat yang cenderung ada pada diri wanita yaitu selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan. Lebih bahaya lagi terdapat wanita yang suka mengungkit kebaikannya. Sifat tersebut tentu sifat tercela. Sebab bagaimanapun juga islam tidak pernah mengajarkan untuk bersifat riya’. Perbuatan kebaikan sudah ada catatannya di sisi Allah Ta’ala. Jadi tidak perlu diumbar.

Wanita yang Tidak Pernah Merasa Puas
Sifat wanita yang cenderung selalu merasa kurang dengan kata lain tamak, ini haruslah dihindari. Sifat tersebut dapat merugikan perekonomian suami bahkan menyiksa batin.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah bersabda: “Allah tidak akan memandang istri dengan pandangan rahmat, yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal istrinya butuh kepadanya.” (HR. An-Nasai, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Wanita yang Suka Mengingat Kejelekan Orang Lain
Sebaiknya hindarilah menikahi wanita yang bersifat pendendam dan suka mengingat kejelekan orang lain. Wanita dengan karakter demikian cenderung melupakan kebaikan-kebaikan suami.

Dan yang diingat hanyalah keburukannya saja. Sifat ini bisa menghapus harapan rumah tangga bahagia dalam Islam.

Rasulullah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku. Ketika itu aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Seseorang bertanya, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab, “Mereka kufur kepada suami dan tidak berterima kasih atas kebaikan yang diterimanya. Walaupun sepanjang masa engkau telah berbuat baik kepada mereka, begitu mereka melihat sedikit kesalahan darimu, maka mereka berkata, ‘Aku tak pernah melihat kebaikan darimu’” (HR. Bukhari).

Wanita yang Suka Berselingkuh
Di jaman sekarang ini wanita bermain dengan laki-laki dianggap biasa saja. Padahal pergaulan dalam Islam memiliki batasan-batasan tertentu.

Wanita tidak boleh bergaul secara bebas dengan laki-laki non muhrim. Kecuali untuk urusan-urusan penting saja.

Misalnya pekerjaan, aktivitas jual-beli, urusan sekolah, dan hal-hal lain yang memang tidak bisa dihindari.

Namun jika bergaul tanpa alasan, misalnya jalan-jalan berdua, duduk di taman, bercanda layaknya sesama wanita, bergandengan tangan, berpelukan dan sejenisnya, maka hal itu tentu dilarang. Cinta menurut Islam yaitu perasaan sayang yang muncul setelah pernikahan.

Menikahi wanita dengan sifat demikian bisa membahayakan kehidupan rumah tangga.
Bukan tidak mungkin akan terbawa rayuan laki-laki lain sehingga memicu perselingkuhan. Oleh sebab itu, nikahilah wanita yang baik secara agama.

Wanita yang Terlalu Hobi Berdandan
Berdandan memang tidak dilarang dalam islam. Justru seorang wanita dianjurkan merias diri guna menyenangkan hati suaminya.

Namun demikian, berdandan berlebihan juga tidak baik. Ini tidak hanya membuat wanita melupakan tugas utamanya sebagai istri.

Tapi juga menjurus kepada sifat boros. Selain itu, seorang istri juga tidak diperbolehkan berdandan berlebihan ketika keluar rumah. Sebab bisa mengundang lirikan dari laki-laki lain.

Baca Juga: 3 Syarat Poligami Dalam Islam

Wanita yang Cerewet
Wanita memang cenderung lebih banyak bicara dibandingkan laki-laki. Hal itu wajar-wajar saja. Namun apabila wanita terlalu banyak omong (atau kata lainnya cerewet) maka sebaiknya jangan dinikahi.

Cerewet disini yang berarti dalam ruang lingkup negatif. Misalnya suka marah-marah dan mengeluh berlebihan.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.”

Orang-orang lalu bertanya : Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun itu? Beliau bersabda, Yaitu orang-orang yang sombong.”(HR.Tirmidzi).

Wanita yang Sombong
Sombong atau berbangga diri jelas bukanlah sifat yang diajarkan dalam islam. Maka itu, sebaiknya hindarilah menikahi wanita yang berkarakter sombong. Sebab ucapan dari orang-orang yang sombong biasanya menyakiti hati.

“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”(QS. Al-Israa’: 37)

Rasulullah bersabda yang artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim)

Wanita yang Bersifat Kelaki-lakian
Wanita bersifat kelaki-lakian atau tomboy juga sebaiknya tidak dinikahi. Mengapa? Karena islam melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, begitupun sebaliknya.

Selain dari itu, survey juga membuktikan bahwa kebanyakan laki-laki tidak menyukai wanita dengan karakter kasar, gagah dan berpakaian mirip laki-laki.

Dari Ibnu Abbas Ra berkata, bahwasanya Rasulullah melaknat mukhannasin (laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat (perempuan yang menyerupai laki-laki). Beliau bersabda, “Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian. Maka Rasulullah SAW mengeluarkan Fulan dari rumahnya dan Umar juga mengeluarkan Fulan dari rumahnya.” (HR. Bukhari)

Wanita yang Pemalas
Kriteria istri yang baik dalam islam yaitu yang mampu memenuhi kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Menikahi wanita pemalas tidak ada artinya.

Pada dasarnya laki-laki menikah dengan tujuan agar ada seseorang yang merawat dirinya. Bukan sekedar menemani. Nah, jika istri bersifat pemalas maka otomatis pekerjaan rumah jadi terbengkalai. Tanggung jawab terhadap anak-anak pun mungkin juga tidak bisa dilakukan.

Wanita Materialistis
Wanita matre atau materialistis juga merupakan golongan wanita yang tidak boleh dinikahi dalam islam. Wanita dengan karakter ini bisa merugikan suami dan menghancurkan perekonomian keluarga.

Selain itu, sifat boros atau menghambur-hamburkan uang juga dibenci Allah.

Wanita yang Tidak Bisa Menjaga Kehormatannya
Kedudukan wanita dalam Islam sangatlah mulia dan dilindungi. Namun wanita yang mulia yaitu wanita yang mampu menjaga kehormatannya.

Sedangkan wanita yang tidak bisa menjaga dirinya misalnya saja gemar berzina, ini merupakan dosa yang tidak terampuni dalam islam.

Wanita seperti demikian sebaiknya dihindari karena berzina yaitu dosa besar. Kecuali orang tersebut sudah bertaubat, maka boleh untuk dinikahi.

Wanita Pendengki
Sifat dengki (hasad) atau iri hati merupakan sifat yang dibenci oleh Allah. Sifat dengki bisa menyebakan penyakit ‘ain yang merugikan diri sendiri dan membuat hati sulit bersyukur. Maka itu, jauhilah sifat dengki. Dan sebaiknya hindari menikah dengan wanita pendengki.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An Nisaa’ 32).

Wanita yang Terlalu Pencemburu
Orang bilang cemburu tanda cinta. Tapi ketahuilah bahwa cemburu berlebihan justru tidak baik dan bisa memicu pertikaian. Bahkan menghancurkan bahtera rumah tangga. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menikah dengan wanita yang terlalu posesif dan pencemburu.

Wanita yang Suka Mengumpat
Mengumpat merupakan perbuatan tercela. Seseorang yang suka mengumpat tidak hanya dibenci manusia lain, tapi juga dibenci Allah.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas, Rasulullah bersabda: “Pada malam aku diIsra’kan aku telah melalui suatu kaum yg mencakar-cakar muka mereka dgn kuku-kukunya sendiri, maka aku berkata: “Hai Jibril siapa mereka ini? jawab Jibril: Mereka ini adalah org2 yg suka mengumpat dan mereka juga suka menjaga tepi kain orang”. (HR. Abu Daud dari Anas).

Wanita Keras Kepala
Wanita keras kepala biasanya sulit menerima masukan. Saat salah, ia tidak mau diingatkan. Apabila diberikan nasehat juga cenderung melalaikan. Maka itu, jangan menikahi wanita berkarakter keras kepala. Sebaliknya nikahilah wanita yang lembut hati dan baik budi pekertinya.

Bagi lelaki yang sholeh, memilih seorang calon istri hendaknya mengutamakan agama. Ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam yaitu wanita yang memiliki ilmu agama dan santun akhlaknya.

Menikahi wanita yang demikian maka insyaAllah sudah cukup untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.