PortalMadura.Com – Gerhana bulan darah merah yang akan terjadi dini hari nanti atau yang disebut dengan istilah Micro Blood Moon, tanggal 28 Juli 2018 juga akan terjadi hujan meteor dan penampakan planet Mars.
Penampakan planet Mars ini, seperti wujud ‘bulan kembar‘. Sebab, planet Mars dapat terlihat di dekat gerhana bulan yang sedang berlangsung.
Mengapa ini bisa terjadi?. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, pada saat gerhana bulan terjadi, planet Mars berada di titik oposisi.
Yaitu, titik yang berseberangan dengan Matahari di langit Bumi, dengan konfigurasinya, Matahari – Bumi – Mars berada dalam satu garis lurus di bidang tata surya.
Baca : Gerhana Bulan Merah Darah Berlangsung Dini Hari Selama 1 Jam 42 Menit
Baca : Gerhana Bulan Merah Darah Picu Emosi Tinggi dan Tanda Kiamat. Benarkah?
Masyarakat Indonesia juga dapat menyaksikan hujan meteor. Hujan meteor ini, biasanya aktif antara tanggal 17 Juli hingga 24 Agustus dan akan memuncak pada malam tanggal 12 Agustus hingga dini hari 13 Agustus.
Tanggal 27 Juli merupakan Bulan Purnama. Biasanya sulit untuk melihat meteor. Namun, pada saat gerhana Bulan total berlangsung, maka dapat melihat hujan meteor.
Gerhana bulan total tersebut juga sebagai fenomena Bulan merah darah alias Micro Blood Moon.
Gerhana bulan terjadi sejak pukul 01.25 hingga 05.19 WIB. Gerhana total akan berlangsung sejak pukul 02.30 hingga 04.13 WIB.
Sedangkan puncak gerhana total pada pukul 03.21 WIB. Gerhana bulan total ini diperkirakan akan terjadi dalam durasi 1 jam 43 menit.
Gerhana bulan total Micro Blood Moon akan berlangsung kala jarak Bumi dan Bulan mencapai 406.000 kilometer. Jarak ini, lebih jauh ketimbang jarak normal yang biasanya mencapai 384.000 kilometer.
Gerhana bulan total kali ini disebutkan terlama atau akan terjadi lagi pada tahun 2.100 dengan posisi Bulan di tengah-tengah bayangan Bumi.
Sedangkan gerhana Bulan biasa hanya berlangsung sekitar 60 sampai 70 menit.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
