PortalMadura.Com – Oli mesin harus secara rutin dan wajib diganti. Karena bisa berkibat buruk terhadap mesin. Namun yang perlu diperhatikan yaitu saat mengganti oli mesin harus pas, tidak kurang atau lebih.
Mesin mempunyai kapasitas berbeda, oleh karena itu, jika melakukan pengisian oli mesin harus melihat stik yang sudah disediakan pada mesin kendaraan. Agar tidak berdampak buruk pada mesin kendaraan Anda.
Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Senin (23/9/2019) dari laman liputan6.com yang dikutip dari beberapa sumber. Berikut ini efek buruk pengisian oli mesin yang berlebihan:
Terjadi Penurunan Kualitas Oli
Ketika oli mesin terlalu banyak, di dalam ruang engkol oli akan menggenangi poros engkol. Akibatnya, oli tidak bisa melumasi komponen mesin dengan baik dan gesekan antara komponen mesin berlangsung secara kasar.
Hal inilah yang berpotensi menyebabkan rusaknya kualitas oli, dan keausan komponen menjadi lebih cepat.
Baca Juga: Video Detik-Detik Penggerebekan Oknum Bidan dan PNS Sumenep di Surabaya
Langkah Piston Terhambat
Efek yang satu ini masih ada hubungannya dengan yang pertama. Biasanya, poros engkol tidak terendam oleh oli mesin, sehingga gerakannya terbebas dari hambatan zat cair. Namun, saat poros engkol terendam oleh cairan oli, maka pekerjaan piston menjadi menjadi lebih berat.
Jika ini terjadi maka ada dua kemungkinan, yaitu RPM mesin tidak akan maksimal atau bensin menjadi lebih boros.
Mengganggu Kopling Basah (Motor)
Pada sepeda motor transmisi manual (sport atau bebek), dilengkapi dengan wet clutch (kopling basah). Memang kopling ini bekerja maksimal saat terendam oli mesin. Namun kalau rendaman ini berlebih, maka kopling juga berpotensi slip.
Jika sampai benar-benar tergenang, maka gesekan menjadi semakin besar dan imbasnya tenaga mesin kurang atau bensin yang juga semakin boros.