3 Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Avatar of PortalMadura.Com
3 Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
ilustrasi (vitanona.com)

PortalMadura.Com itu sendiri tidak selalu murni disebabkan oleh perilaku dari dalam diri remaja. Akan tetapi, juga bisa disebabkan karena pengaruh dari luar diri remaja dan merupakan efek samping dari hal-hal yang tidak dapat ditanggulangi oleh remaja.

Bahkan, orangtua maupun keluarga pun tidak mampu untuk mengatasinya. Akibatnya, remaja menjadi korban dari keadaan keluarga. Adanya percekcokan dari orangtua yang sangat memengaruhi kenakalan remaja.

Jadi, kenakalan remaja di sini sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Suasana masyarakat yang kurang baik, tentu akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak.

Berikut tiga yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja:

Faktor Keluarga
Pada dasarnya, keluarga adalah tempat di mana seorang anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna baik jasmani maupun rohani. Anak bisa mendapatkan perhatian, kasih sayang, juga dukungan moral dari orang tua.

Namun sebaliknya, jika di dalam keluarga seorang anak tidak bisa mendapatkan hal tersebut yang terjadi adalah pelampiasan di luar rumah. Maka tidak mengherankan jika mereka akhirnya akan mencari perhatian dan kasih sayang dari pihak lain.

Untuk itu, kewajiban sebagai orang tua agar selalu memberikan perhatian, rasa aman, nyaman, dan selalu melindungi anak-anaknya. Orang tua tidak dianjurkan memberikan suatu harapan yang berlebihan. Berikan kesempatan kepada anak Anda untuk menentukan jati dirinya dalam berkreasi, dan juga bisa belajar hidup mandiri. Jangan memanjakan anak karena hal tersebut hanya akan melemahkan karakter juga pribadinya.

Faktor sekolah
Kewajiban dan tanggung jawab orang tua harus selalu memberikan arahan juga wawasan terhadap anaknya dalam memilih tempat sekolahnya, sebab tempat belajar yang berkualitas sangat besar dampak positifnya.

Selain itu, sekolah yang baik adalah salah satu jaminan dan sangat berpengaruh pada masa depan. Jika kondisi sekolah tidak mendukung dalam materi atau proses belajar, pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak untuk berperilaku menyimpang.

Meskipun tidak terlalu signifikan, faktor sekolah juga dapat menjadi terjadinya kenakalan pada remaja. Dalam hal ini, kualitas sekolah harus baik dan semua elemen sekolah yang ada agar senantiasa bertanggung jawab kepada anak didiknya.

Kemampuan para guru sangat diperlukan dan juga peran pemerintah adalah harus cepat tanggap terhadap gejolak masyarakat, khususnya para remaja sedini mungkin, sebab hal ini jika tidak diantisipasi dengan cepat tanpa campur tangan semua komponen pemerintah sangat mustahil sebuah bangsa dan negara akan memiliki generasi yang kuat dan tangguh.

Faktor lingkungan
Lingkungan atau tempat tinggal adalah salah satu penyebab terjadinya sebuah karakter. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan yang keras atau lingkungan tersebut kurang peduli terhadap sesama maka yang terjadi adalah anak akan meniru komunitas tersebut.

Salah satunya adalah merokok, hal ini bukan rokoknya yang disalahkan namun alangkah prihatinnya jika kita melihat seorang anak yang belum cukup umur sudah terbiasa merokok, bahkan dilakukan di tempat umum.

Namun beberapa fakta mengatakan bahwa keberadaan orang dalam lingkungan tersebut tidak ada yang peduli dengan kejadian itu. Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa “karena nila setitik, rusak susu sebelangga”. Setiap anak pada dasarnya dilahirkan seperti kertas putih bersih tidak ada coretan atau noda yang melekat. Anak juga dilahirkan dengan penuh kepolosan dan tidak ada dosa.

Akan tetapi, jika lingkungan tempat mereka tinggal tidak mendukung, pada akhirnya seorang anak atau remaja yang tumbuh di dalam lingkungan tersebut cepat atau lambat akan terpengaruh dengan kondisi lingkungan sekitarnya. (keluarga.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.