PortalMadura.Com – Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Sering disebutkan juga jika malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Tidak heran jika banyak umat Muslim berlomba-lomba untuk menjemputnya.
Dari saking mulianya malam Lailatul Qadar hingga disebutkan dalam ayat yang mulia, yakni:
ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ุฎูููุฑู ู ููู ุฃููููู ุดูููุฑู (3) ุชูููุฒูููู ุงููู ูููุงุฆูููุฉู ููุงูุฑูููุญู ูููููุง ุจูุฅูุฐููู ุฑูุจููููู ู ู ููู ููููู ุฃูู ูุฑู (4) ุณูููุงู ู ูููู ุญูุชููู ู ูุทูููุนู ุงููููุฌูุฑู (5)
โMalam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajarโ (QS. Al-Qadr: 3-5)
Selain itu, An-Nakhaโi mengatakan, โAmalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulanโ (Lihat Latha-if Al-Maโarif, hlm. 341).
Mujahid, Qatadah, dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari salat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaad Al-Masiir, 9:191).
Lantas, amalan apa saja yang perlu dilakukan untuk mendapatkan malam 1.000 bulan tersebut?. Berikut penjelasan selengkapnya, seperti dilansir PortalMadura.Com, Rabu (28/4/2021) dari laman Okezone.com:
Semangat Ibadah Pada 10 Hari Terakhir Ramadan
Dengan menghidupkan malam-malam yang ada dan membangunkan keluarga, amalan yang diisi adalah memperbanyak membaca Alquran dan zikir.
Dari โAisyah radhiyallahu โanha, ia berkata,
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงููููููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุงูููุนูุดูุฑู -ุฃููู: ุงูููุนูุดูุฑู ุงูููุฃูุฎููุฑู ู ููู ุฑูู ูุถูุงูู- ุดูุฏูู ู ูุฆูุฒูุฑููู, ููุฃูุญูููุง ูููููููู, ููุฃูููููุธู ุฃููููููู โ
โRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadahโ (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim, no. 1174).
Menghadiri Salat Subuh dan Isya berjemaah
Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafiโi dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu โAbbas radhiyallahu โanhuma disebutkan,
ุฃูููู ุฅูุญูููุงุกูููุง ููุญูุตููู ุจูุฃููู ููุตูููููู ุงูุนูุดูุงุกู ููู ุฌูู ูุงุนูุฉู ูู ููุนูุฒูู ู ุนูููู ุฃููู ููุตูููููู ุงูุตููุจูุญู ููู ุฌูู ูุงุนูุฉู
โMenghidupkan malam Lailatul Qadar itu bisa dengan melaksanakan salat Isyaโ berjemaah dan bertekad untuk melaksanakan salat Subuh secara berjemaahโ
Lebih lanjut, dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwathaโ, Ibnul Musayyib menyatakan,
ู ููู ุดูููุฏู ููููููุฉู ุงูููุฏูุฑู ู ููุนูููู ููู ุฌูู ูุงุนูุฉู ู ููููุฏู ุฃูุฎูุฐู ุจูุญูุธูููู ู ูููููุง
โSiapa yang menghadiri salat berjemaah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebutโ.
Dalam perkataan Imam Syafiโi yang qadim (yang lama),
ู ููู ุดูููุฏู ุงูุนูุดูุงุกู ูู ุงูุตููุจูุญู ููููููุฉู ุงูููุฏูุฑู ููููุฏู ุฃูุฎูุฐู ุจูุญูุธูููู ู ูููููุง
โSiapa yang menghadiri salat Isya dan salat Subuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebutโ. Semua perkataan di atas diambil dari Latha-if Al-Maโarif, hlm. 329.
Apa yang dikatakan oleh Imam Syafiโi dan ulama lainnya di atas sejalan dengan hadis dari โUtsman bin โAffan radhiyallahu โanhu, Rasulullah bersabda,
ู ููู ุดูููุฏู ุงููุนูุดูุงุกู ููู ุฌูู ูุงุนูุฉู ููุงูู ูููู ููููุงู ู ููุตููู ููููููุฉู ููู ููู ุตููููู ุงููุนูุดูุงุกู ููุงููููุฌูุฑู ููู ุฌูู ูุงุนูุฉู ููุงูู ูููู ููููููุงู ู ููููููุฉู
โSiapa yang menghadiri salat Isya berjemaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjemaah, maka baginya pahala salat semalam penuhโ (HR. Muslim, no. 656 dan Tirmidzi, no. 221).
Catatan: Amalan kedua bisa dilakukan selama tidak dilarang berkumpul-kumpul di masjid seperti masa pandemi seperti saat ini.
Melakukan Salat Malam Pada Malam Lailatul Qadar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, dari Rasulullah, beliau bersabda,
ู ููู ููุงู ู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ุฅููู ูุงููุง ููุงุญูุชูุณูุงุจูุง ุบูููุฑู ูููู ู ูุง ุชูููุฏููู ู ู ููู ุฐูููุจููู
โBarangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuniโ (HR. Bukhari, no. 1901).
Ibnu Hajar Al-โAsqalani rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud โiimaananโ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan โihtisaabanโ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riyaโ (Lihat Fath Al-Baari, 4:251).
Mengamalkan Doa Pada Malam Lailatul Qadar
Dari โAisyah radhiyallahu โanha, ia berkata, โAku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam,
ุฃูุฑูุฃูููุชู ุฅููู ุนูููู ูุชู ุฃูููู ููููููุฉู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ู ูุง ุฃูููููู ูููููุง ููุงูู ูููููู ุงููููููู ูู ุฅูููููู ุนูููููู ุชูุญูุจูู ุงููุนููููู ููุงุนููู ุนููููู
โJika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?โ Jawab Rasul shallallahu โalaihi wa sallam, โBerdoalah: ALLAHUMMA INNAKA โAFUWWUN TUHIBBUL โAFWA FAโFUโANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maafโmenghapus kesalahanโ, karenanya maafkanlah akuโhapuslah dosa-dosakuโ)โ (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850. Abu โIsa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Selanjutnya, Ibnu Rajab rahimahullah memberi penjelasan menarik,
ู ุฅูู ุง ุฃู ุฑ ุจุณุคุงู ุงูุนูู ูู ูููุฉ ุงููุฏุฑ ุจุนุฏ ุงูุฅุฌุชูุงุฏ ูู ุงูุฃุนู ุงู ูููุง ู ูู ููุงูู ุงูุนุดุฑ ูุฃู ุงูุนุงุฑููู ูุฌุชูุฏูู ูู ุงูุฃุนู ุงู ุซู ูุง ูุฑูู ูุฃููุณูู ุนู ูุง ุตุงูุญุง ู ูุง ุญุงูุง ู ูุง ู ูุงูุง ููุฑุฌุนูู ุฅูู ุณุคุงู ุงูุนูู ูุญุงู ุงูู ุฐูุจ ุงูู ูุตุฑ
โDianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam Lailatul Qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif (bijak) adalah yang bersungguh-sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan, atau ucapan yang baik (saleh). Oleh karenanya, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosaโ.
Yahya bin Muโadz pernah berkata,
ููุณ ุจุนุงุฑู ู ู ูู ููู ุบุงูุฉ ุฃู ูู ู ู ุงููู ุงูุนูู
โBukanlah orang yang arif (bijak) jika ia tidak pernah mengharap pemaafan (penghapusan dosa) dari Allahโ (Latha-if Al-Maโarif, hlm. 362-363).
Itulah empat amalan pada malam Lailatul Qadar yang bisa Anda lakukan. Semoga Anda bisa menjemputnya dan mendapatkan kemuliaan malam itu. Wallahu A’lam.