PortalMadura.Com – Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat banyak ibu lebih mudah mengakses segala informasi yang dibutuhkan. Tapi, kemudahan itu juga menjadi tantangan tersendiri yang akan dialami oleh ibu zaman now.
Misalnya dalam hal mendidik anak, biasanya lama-kelamaan akan menjadi beban dan membuat para ibu panik dalam mengasuhnya. Tapi di antara semua sumber kepanikan tersebut, menurut psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, saat ditemui dalam Bincang Shoppee, di kawasan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ada empat hal yang paling membuat ibu panik.
Apa saja itu?. Ini dia daftarnya:
Sandwich Parenting (Parenting bersama kakek-nenek)
Generasi yang berbeda pastinya memiliki cara berpikir yang berbeda. Tentu saja, dengan perbedaan zaman dan perkembangan teknologi, aspek kehidupan pun ikut berubah.
Perbedaan cara berpikir dan mendidik anak menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh lbu Masa Kini yang sering berada di posisi antara membesarkan anak sesuai dengan zaman atau mendengarkan orang tua yang sudah memiliki pengalaman lebih. “Salah atau benar menjadi salah satu sumber kebingungan yang utama,” kata Saskhya.
Working Mom VS Stay at Home Mom
Hal ini menjadi salah satu yang sering membuat bimbang para ibu masa kini. Banyak muncul pemikiran, manakah yang terbaik untuk anak dan keluarga?. Apakah menjadl full time mom atau tidak apa-apa untuk tetap bekerja.
“Komentar atau perbedaan pendapat akan isu ini kerap kali menjadi kegalauan yang sering dialami oleh ibu masa kini,” kata Saskhya.
Milestone Anak
Setiap Ibu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak. Begitu juga dengan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak tidaklah bisa sama dengan anak lain atau terpatok dengan umur.
“Poin ini menjadi salah satu sumber kepanikan yang dialami oleh ibu masa kini. Komentar dari sesama ibu kerap membuat ibu panik, terutama jika anak nya belum mengalami perkembangan yang sama dengan anak lain,” tutur Saskhya menjelaskan.
Mom Shaming
Setiap ibu baru rentan menghadapi mom-shaming. Istilah mom-shaming berarti merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari pilihan-pilihan yang dianut si pengkritik.
Perilaku mom-shaming bisa berupa sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif. Mom-shaming dapat pula dilakukan secara langsung di hadapan ibu yang dituju dan secara online di media sosial. (viva.co.id/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
