48 Ton Raskin 2013 Ngendon Di Bulog

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Sebanyak 48 ton raskin untuk jatah masyarakat Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur masih ngendon di Gudang Bulog setempat.

Raskin untuk jatah sekitar 11,984 rumah tangga sasaran (RTS) di kepulauan Masalembu itu, merupakan jatah 4 bulan terakhir tahun 2013.

“Tidak ada yang berani menyalurkan raskin ke Pulau Masalembu. Karena kondisi cuaca sangat ekstrim. Jika terpaksa dikirim dan terjadi masalah ditengah laut, semisal kapalnya tenggelam atau raskin jelek karena terkena air laut siapa yang bertanggung jawa?, kan lebih baik disimpan di Bulog sambil menunggu cuca membaik,” Kata Wedy Sunarto, Kasubag Perekonomian Setkab Sumenep, Minggu (2/2/2014).

Dia menjelaskan, untuk penebusan raskin sudah selesai dilakukan oleh para kepala desa. Sehingga tidak akan ada masalah dengan tertundanya penyaluran raskin tersebut. “Memang untuk pendistribusian raskin ke Masalembu, kami sengaja dilakukan setiap 4 bulan sekali. Sebab, kalau dilakukan tiap bulan biayanya terlalu besar. Sedangkan jatahnya hanya 12 ton perbulan,” tegasnya.

Sementara, anggota DPRD Sumenep Dapil kepulauan Masalembu, Darul Hasyim Fath, menjelaskan, warga Masalembu saat ini dalam kondisi terjepit ekonomi karena dampak dari cuaca ekstrim. Harga beras perkilogram (KG) mencapai Rp 15 ribu.

“Parahnya lagi, beras itu tidak ada di peredaran. Itu terjadi karena terhentinya kapal yang mengangkut pasokan barang ke Masalembu,” katanya.

Menanggapi pendistribusi raskin yang tertunda. Politisi PDI Perjuangan ini justru mempertanyakan kebijakan tersebut.

“Cuaca ekstrim itu kan mulai Januari, kenapa pada bulan Oktober juga belum didistribusikan. Ini yang menurut saya tidak masuk akal. Berarti Pemerintah Sumenep tidak memiliki kepedulian terhadap warga pulau,” tuding Darul.(udien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.