PortalMadura.Com, Sumenep – Tarif air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Air Minum Sumekar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak pernah naik selama 6 tahun terakhir.
Direktur Perumda Air Minum Sumekar Kabupaten Sumenep Febmi Noerdiansyah mengatakan, dengan tidak adanya kenaikan tarif itu, maka setiap kali ada pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selalu ditanyakan.
“Kita sering ditanyakan oleh BPKP kenapa tidak menaikkan tarif,” terang Febmi panggilan akrab Febmi Noerdiansyah, Jumat (29/9/2023).
Untuk itu, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif air minum pada tahun ini yang merujuk pada peraturan Gubernur Jawa Timur dan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumenep.
Namun yang perlu dipahami oleh pelanggan Perumda Air Minum Sumekar, yakni penyesuaian tarif tersebut tidak serta merta seutuhnya merujuk pada keputusan Gubernur Jawa Timur.
“Kita juga ada misi menjaga inflasi daerah. Kita tidak langsung mengikuti batas minimalnya sebesar Rp4.400 kurang lebih, tapi kita masih ditahap Rp2.800-an dari Rp2.160,” sebutnya.
Menurutnya, hal lain yang menjadi pertimbangan penyesuaian tarif air minum tersebut seiring dengan naiknnya harga semua komoniti, seperti listrik, bahan material, termasuk biaya tenaga kerja.
“Otomatis kita harus melakukan penyesuaian tarif. Idealnya penyesuaikan tarif air minum itu dilakukan setiap dua atau maksimal tiga tahun sekali. Kita sudah enam tahun baru melakukan,” katanya.
Penyesuaian tarif yang masih dalam taraf sosialisasi ini hanya terjadi pada pelanggan rumah tangga, instansi pemerintah dan sosial. “Niaga dan industri serta khusus, tidak ada kenaikan tarif. Selama ini sudah stabil dan memberikan kontribusi cukup besar,” tandasnya.
Dengan adanya penyesuaian tarif, pihaknya berharap dapat berdampak positif pada pelayanan. “Semoga pelayanan kita juga makin baik dan profesional,” harapnya.
Penyesuaian Tarif Air Minum
(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
