7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Rusak Ginjal

Avatar of PortalMadura.com
7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Rusak Ginjal
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring dan membuang limbah, seperti racun, garam berlebih, dan urea (limbah mengandung nitrogen hasil dari metabolisme protein). Urea yang terbentuk dalam tubuh diangkut melalui darah ke ginjal untuk kemudian dibuang.

Bisa dibayangkan bukan bila ginjal Anda, tentu akan menyebabkan limbah dan racun menumpu dalam darah yang nantinya akan menimbukan penyakin lain dalam tubuh.

Gangguan ginjal sendiri termasuk dalam penyakit yang banyak diderita di Indonesia. Namun, bagaimana penyakit ini bisa muncul belum banyak orang yang memahaminya. Gaya hidup yang tidak sehat merupakan penyebab terbesar mengapa organ ginjal mengalami penurunan fungsi.

Berikut tujuh kebiasaan yang dapat memperburuk kondisi ginjal.

Gemar Mengonsumsi Makanan Olahan
Sebagian besar makanan olahan mengandung natrium atau garam yang tinggi. Tak hanya berbahaya bagi jantung, ini juga bisa menyebabkan masalah pada ginjal Anda.

Tanda Anda telah terlalu banyak mengonsumsi natrium, biasanya Anda akan mengeluarkannya saat buang air kecil, yang disertai dengan kalsium.

“Pada gilirannya, memiliki terlalu banyak kalsium dalam urine dapat meningkatkan risiko batu ginjal,” kata James Simon, ahli Nefrologi.

Natrium seharusnya dikonsumsi tak lebih dari 2.300 miligram per hari, namun rata-rata orang bisa mengonsumsi sampai dua kali lipatnya.

“Orang-orang hanya melihat karbohidrat dan lemak serta kalori dalam makanan, tetapi mereka tidak memperhatikan natrium,” kata Simon.

Tekanan Darah Tidak Terkendali
Tekanan darah tinggi tentu menyulitkan kinerja tubuh kita, termasuk ginjal.

Menurut Simon, pada dasarnya gonjal merupakan satu set besar pembuluh darah dengan saluran kemih.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah besar, maka Anda memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah yang lebih kecil.

Mengabaikan tekanan darah tinggi hingga tidak terkendali dapat merusak pembuluh darah yang menuju ke ginjal.

Merokok
Kebiasaan merokok tak hanya menyebabkan kanker paru-paru. Riset 2012 menemukan berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih dapat mengurangi risiko karsinoma sel ginjal, yang merupakan bentuk paling umum kanker ginjal pada orang dewasa.

Tak tanggung-tanggung, risiko tersebut berkurang hingga 40 persen. Apalagi, merokok dapat merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Kurang Minum
Bertolak belakang dengan kepercayaan populer, Anda tidak perlu menghabiskan delapan gelas air penuh untuk menjaga ginjal bekerja dengan baik.

Namun, hanya minum air sebanyak satu atau dua cangkir sehari bisa membahayakan organ Anda.

Kurang minum membuat Anda tidak memiliki air yang cukup mengalir keluar sistem untuk menjaga kadar natrium dalam tubuh. Tubuh yang dehidrasi juga akan lebih sulit menjaga tekanan darahnya naik.

” Ginjal sangat sensitif terhadap aliran darah,” kata Simon.

Menurutnya, saat kita dehidrasi tekanan darah akan turun dan aliran darah ke ginjal juga turun.

Baca Juga: Hati-hati, Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini Secara Berlebihan Bisa Rusak Ginjal

Sering Mengonsumsi Obat Penghilang Rasa Sakit
Obat anti-inflamasi dan penghilang nyeri yang disebut NSAID, yang meliputi ibuprofen dan aspirin, dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan menyebabkan jaringan parut karena mereka langsung meracuni organ.

Terlalu sering menggunakan NSAID dapat meningkatkan risiko masalah ginjal.

“Orang-orang yang mengonsumsinya setiap hari berisiko tinggi pada kesehatan ginjalnya untuk jangka waktu yang lama,” kata Simon.

Menganggap Semua Suplemen Aman
Hanya karena suatu produk diberi label menggunakan bahan “alami”, bukan berarti itu aman bagi Anda, termasuk juga yang mengklaim sebagai herbal dan jamu.

Menurut Simon, ada banyak obat-obatan herbal di luar sana yang berbahaya. Misalnya, bahan nabati yang disebut asam aristolochic dapat ditemukan dalam obat-obatan tradisional, tetapi dapat menyebabkan jaringan parut di ginjal.

Badan pengawas obat dan makan AS memperingatkan konsumen untuk menghindari produk yang mencantumkan Aristolochia, Asarum, atau Bragantia pada label, karena mereka mungkin mengandung bahan berbahaya.

Berat Badan Meningkat
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko tinggi pada diabetes tipe dua, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal.

“Masalah insulin dari diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di ginjal,” kata Simon.

Karena itu, miliki pola makan yang sehat dan banyak bergerak sangatlah penting untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal. Semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.