PortalMadura.Com, Sumenep – Sebanyak 767 mahasiswa Universitas Wiraraja (Unija) diwisuda, Senin (1/11/2021). Prosesinya dibagi dua sesi dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Pada wisuda magister, sarjana dan diploma XXIV tahun akademik 2020/2021 bertajuk “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Menuju SDM Unggul Berdaya Saing Global Berkarakter Kebangsaan“.
Prosesi wisuda dihadiri Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah berlangsung di halaman Kampus Unija, Jl. Raya Sumenep – Pamekasan KM 5 Patean, Kabupaten Sumenep.
“Saatnya Anda beranjak untuk melanjutkan berkontribusi langsung terhadap kemajuan Indonesia dengan mengambil peran di tengah kehidupan masyarakat,” kata Rektor Universitas Wiraraja, Sjaifurrachman, pada sambutannya.
Teruslah menuntut ilmu, kata dia, baik dalam studi lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau belajar mandiri dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dengan mengikuti perkembangan zaman.
“Teruslah mencari ilmu yang Anda bisa amati dengan akal sehat dan amalkanlah dengan mengabdikan diri pada agama, bangsa dan negara,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengingatkan agar para alumni Unija mampu memberikan sumbangsih yang terbaik pada almamaternya. “Jaga nama Unija dan tetap membangun silaturrahmi,” katanya.
Dalam penyelenggaraan akademik 2021-2022, Unija memiliki 3.347 mahasiswa yang terdiri dari program diploma 19 orang, program sarjana 3.200 orang, program profesi 117 orang dan program magister 38 orang.
Mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan pada program pasca sarjana dan 7 fakultas yang tersebar di 18 program studi dan dibina oleh 177 orang dosen tetap terdiri dari 163 dosen bergelar master dan 14 orang menyandang gelar doktor.
Bekal Menuju Sukses
Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah menyebutkan, kampus Unija adalah salah satu kampus yang dibanggakan oleh masyarakat. Maka, pihaknya mengharapkan para alumninya mampu memberikan yang terbaik bagi kemajuan Sumenep.
Saat menghadiri prosesi wisuda tersebut, Dewi Khalifah memberikan tiga bekal yang perlu dilakukan oleh alumni Unija.
Pertama, bekal kehidupan itu adalah sabar. “Dimana pun akan mengabdikan ilmunya, tidak akan lepas dari tantangan dan ujian, maka peganglah kesabaran itu. Jika sabar dengan rintangan itu, insyaallah cita-cita kalian akan diberikan oleh Allah,” katanya.
Kedua, peganglah kejujuran. Memang jujur itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. “Tapi, peganglah kejujuran, kalian akan terhormat. Dimana pun kalian mengabdikan diri jujur itu jadikan pegangan,” ujarnya.
Ketiga, adalah ketekunan. Belajarlah menghargai proses kehidupan. Sebab, dari proses kehidupan akan melahirkan sikap menghargai. Menurut dia, tidak ada orang yang tidak pernah gagal. Tapi proses pengalaman itulah sangatlah berharga.
“Kalau pun ada jamurnya anggaplah jamu yang membuat kita sehat. Kalau pun ada manisnya, anggaplah itu motivasi untuk menatap masa depan kalian akan lebih baik,” katanya.
Semua manusia, kata dia, tidak tahu apa yang akan diberikan oleh Allah. Yang penting, tiga bekal tersebut dipegang dalam menjalani hidup. Yakni sabar, jujur dan tekun.
“Jika ilmu yang diperoleh di Unija ingin barokah, jangan lupa silaturrahmi dan membacakan fatihah yang pahalanya untuk para guru-gurunya,” ucapnya mengingatkan.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
