PAMEKASAN (PortalMadura) – Puluhan Mahasiswa STAIN Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar demo di depan kantor rektorat, Rabu (13/11/2013). Mereka protes adanya pelaksanaan pentas seni yang melanggar kode etik institusi kampus.
Mereka menggelar orasi dan juga mengusung poster serta membakar ban bekas depan kantor rektorat. Mereka sangat menyesalkan adanya pentas seni yang tidak Islami karena tujuan STAIN ‘mencetak sarjana yang profesional dan berakhlaqul karimah’.
Menurut Muspik korlap aksi, lomba karaoke terbuka yang digelar oleh salah satu stasiun televisi swasta di Madura itu dan menggunakan halaman kampus STAIN dinilai telah menciderai image kampus yang bernafaskan islam. Bahkan tidak mencerminkan kampus yang concen terhadap syariat Islam.
“Mau jadi apa kampus ini kalau sudah hal-hal yang tidak etis dan menyalahi etika sudah berani masuk dalam kampus? Kita semua menolak adanya kegiatan yang menyalahi aturan itu,” kata Muspik, Rabu (13/11/2013).
Ia melihat pada saat acara karaokean itu, ada peserta dan penyanyi yang berpakaian terkesan seksi, dan kurang pantas tampil dalam institusi STAIN. Oleh sebab itu, mahasiswa menuntut Ketua STAIN segera memperketat perijinan acara di dalam kampus.
Sementara, Taufikurrahman, Ketua STAIN Pamekasan mengatakan, pelaksanaan itu diluar kewenangan STAIN karena panitia dari luar kampus. Dan panitia hanya menyewa Aula sekaligus halaman kampus untuk sebuah kegiatan.
Sedangkan Muchlis Bagian Perijinan STAIN melanjutkan, pihaknya ke depan akan memperketat perijinan, dan akan mengevaluasi semua kegiatan yang sudah dilaksanakan, sehingga bisa menyeimbangkan dengan tradisi dan etika di kampus STAIN.
“Kita sangat berterima kasih atas koreksi ini. Ke depan kita akan selektif untuk memberikan ijin dengan memberikan regulasi sesuai dengan keinginan adik-adik mahasiswa ini,” tegasnya. (reiza/htn)