PortalMadura.Com – Sedekah merupakan amalan yang amat penting bagi kita umat muslim. Selain bermanfaat bagi orang lain, juga bermanfaat bagi diri kita sendiri. Jangan pernah takut untuk melaksanakan ibadah yang satu ini, karena Allah SWT tidak akan pernah menghabiskan harta kita jikalau kita rajin bersedekah malah Allah akan gantikan dengan yang lebih besar nantinya, tentunya dengan hasil yang halal ya.
Sayangnya, tidak semua orang mampu mengerjakan ibadah satu ini. Orang-orang yang tidak memiliki keuangan yang cukup, tentu tidak mampu untuk melaksanakan ibadah ini. atau mereka yang masih mempunyai tanggungan seperti hutang atau membayar tagihan rumah sakit dan lain-lain tentunya tidak akan bisa untuk memberikan sedekah kepada orang lain.
Mengenai hal ini Rasulullah pernah memberikan salah satu amalan yang kedudukannya dapat menyamai pahala sedekah. Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra dan juga diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda:
“Wajib bagi setiap muslim untuk bersedekah.” Kemudian beberapa orang bertanya, “Jika kita tidak mampu wahai Rasul?” Rasul kemudian menjawab, “Bekerjalah dengan tangannya sendiri, kemudian bermanfaat bagi dirinya dan bersedekah.” Mereka kemudian bertanya kembali, “Jika tidak bisa wahai Rasul?” Rasul pun menjawab, “Maka boleh dengan menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan.” Mereka masih saja bertanya, “Jika tidak dikerjakan wahai Rasul?” Rasul menjawab, “Maka boleh dengan menegakkan kebenaran atau mengatakan yang jujur.” Mereka bertanya kembali, “Jika masih belum bisa melakukan?” Rasul menjawab, “Maka sebaiknya mencegah untuk berbuat kejelekan, karena hal itu bernilai sedekah baginya.” (lihat: Abu Bakar Ahmad bin al-Husain al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra, (Hederabad: Majelis Dairah al-Maarif, 1344 H), j. 4, h. 188.] )
Setidaknya dari hadis di atas, ada empat hal yang bisa dilakukan seseorang sebagai amalan pengganti sedekah.
Pertama, Bekerjalah, kemudian dari hasil pekerjaan tersebut bisa bermanfaat bagi dirinya kemudian sedekahkanlah.
Kedua, menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan.
Ketiga, menegakkan kebenaran dan berkata jujur.
Keempat, menahan diri agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.
Berdasarkan hadis tersebut, Badruddin al-Aini dalam Umdatul Qari fi Syarhi Sahih al-Bukhari menjelaskan bahwa sedekah merupakan bentuk kasih sayang kepada makhluk Allah Swt. Dan bentuk kasih sayang tidak hanya dihasilkan dari harta, bisa juga dari amalan atau perilaku kita.
“Dari hadis tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa kasih sayang kepada makhluk Allah merupakan sebuah keharusan. Hal ini bisa dilakukan dengan harta atau sesuatu yang lain. Adapun kasih sayang dengan harta bisa atau mampu bermanfaat bagi pemberi dan yang lainnya (penerima). Dan juga bisa dilakukan dengan amalan atau tindakan, yaitu dengan menolong atau meninggalkan, yakni seperti menahan (agar tidak berbuat jelek kepada orang lain). Adapun perbuatan-perbuatan yang baik jika dilandasi dengan niat yang baik maka setara dengan pahala bersedekah, khususnya bagi orang yang tidak mampu untuk bersedekah. Dan bisa dipahami bahwa sedekah yang sesuai dengan kemampuan lebih utama daripada banyak amalan akan tetapi hanya terbatas (manfaatnya) bagi orang yang mengerjakannya saja.” (lihat; Badruddin al-Aini, Umdatul Qari fi Syarhi Sahih al-Bukhari, (Beirut: Dar Ihya Turats al-Arabi, t.t.), j. 8, h. 312.)
Inti dari pernyataan al-Aini di atas adalah bahwa setiap hal baik, misalnya sedekah sesuai kemampuan jika dilandasi dengan niat baik dan bermanfaat bagi orang lain, maka pahalanya setara dengan pahala sedekah serta lebih baik daripada banyaknya amalan akan tetapi hanya bermanfaat pada diri sendiri.
Menurut al-Aini, keempat amalan ini diurutkan berdasarkan kemampuan seseorang. Sehingga keempat urutan ini bersifat pilihan, yakni seseorang bisa memilih sesuai amalan yang ia mampu. Jika ia mampu mengerjakan semuanya, maka hal itu lebih baik.
“Perlu diketahui bahwa tidak ada urutan secara khusus untuk poin yang terdapat dalam hadis tersebut. Sebenarnya hal itu merupakan penjelas atas hal yang bisa dilakukan orang yang tidak mampu mengerjakan salah satu amalan dan bisa memilih untuk mengerjakan amalan lain yang ia mampu. Jika memungkinkan untuk melakukan semuanya: bekerja dan bersedekah, menolong orang, menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran serta menahan untuk melakukan perbuatan tercela, maka lakukanlah semuanya.” (lihat; Badruddin al-Aini, Umdatul Qari fi Syarhi Sahih al-Bukhari, j. 8, h. 312.)
Itulah hal-hal yang bisa kita lakukan saat kita tidak mampu untuk bersedekah dengan materi. Jangan pernah takut untuk bersedekah ya, umat muslim. Allah SWT Allah tidak akan mengurangi rezeki kita, Allah akan mencukupkan rezeki kita apabila kita bersedekah kepada orang lain. Semoga bermanfaat, Amin. (islami.co/Anek)