PortalMadura.Com, Bangkalan – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, menilai angka stunting di Kabupaten Bangkalan masih cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di pulau Madura.
“Masih cukup tinggi dengan mencapai 2.718 balita yang terkena stunting di 2019,” kata Arumi di Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (21/1/2020).
Menurut Arumi, akibat dari stunting tidak hanya anak gagal tumbuh, tetapi bisa mengakibatkan suramnya masa depan dan minimnya generasi berkualitas.
“Maka kita semua bahu membahu untuk mencegah stunting itu sendiri. Dari mulai pola makan yang harus diatur. Dari perawatan anak itu sendiri,” terangnya.
Baca Juga: DD dan ADD, Legislator Beber Dugaan Penarikan Fee Rp 30 Juta
Selain itu, Bangkalan harus mempunyai keterampilan tersendiri untuk memajukan produk unggulan agar bisa meningkatkan perekonomian masyakarat.
“Bangkalan banyak pesantren yang bisa dijadikan peluang untuk memajukan produk unggulan,” ujarnya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangkalan, Zaenab Abdul Latif mengaku, sudah berusaha menekan angka stunting dan aktif turun ke masyarakat.
“Dari angka tiga ribu lebih sekarang sudah menjadi 2.718. Artinya sudah ada penurunan stunting,” katanya.(*)