PortalMadura.Com, Sumenep – Aksi gelandangan dan pengemis (gepeng) makin marak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sikap meminta-minta itu mulai menyisir sejumlah kafe. Mereka seakan tak lagi mendengarkan sesumbar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi yang akan membersihkan wilayah kota dari gepeng.
Baca Juga : Bupati Sumenep Instruksikan “Tangkap” Gelandangan dan Pengemis
Baca Juga : Sumenep Gagal Realisasikan Program Ekonomi Kreatif Bagi Gepeng
Baca Juga : Gepeng “Bebas” Keluar Masuk Kantor Pemerintahan Sumenep
Salah satu gepeng yang terekam kamera PortalMadura.Com, yakni seorang pria mengenakan kemeja putih kotak-kotak, sarung kotak kombinasi cokelat, putih dan ungu serta memakai kopiah.
Ia seenaknya masuk di salah satu kafe, Jl. Teuku Umar, Kecamatan Kota Sumenep, Selasa (15/6/2021).
Aksi gepeng tersebut dikeluhkan sebagian pengunjung kafe. Mereka merasa terganggu dan risi. “Rupanya tidak hanya di jalan raya, kafe juga jadi tempat minta-minta,” keluh salah seorang pengunjung kafe, Mansur Han.
Aksi gepeng tersebut dinilai tidak pantas. Kafe adalah tempat orang nongkrong. “Bagaimana jika ada orang luar daerah atau wisatawan. Kan risi,” katanya.
Pihaknya meminta pemerintah daerah serius melakukan penanganan terhadap gepeng. “Kenapa masih ada gepeng yang berkeliaran,” ucapnya dengan nada kecewa.
Sementara, anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Samieoddin menyampaikan hal serupa. Politisi PKB ini mendesak pemerintah daerah tidak abai dengan keberadaan gepeng.
“Gepeng ini persoalan lama. Kenapa masih banyak yang berkeliaran di Sumenep. Ini pertanyaan besar kepada pemerintah daerah,” katanya.
Menurut dia, pemerintah tingkat daerah hingga tingkat desa perlu melakukan penanganan serius. Perlu turun langsung memberikan pembinaan dan solusi cerdas agar tidak lagi meminta-minta.(*)