Gepeng “Bebas” Keluar Masuk Kantor Pemerintahan Sumenep

Avatar of PortalMadura.com
Gepeng "Bebas" Keluar Masuk Kantor Pemerintahan Sumenep
Gepeng "bebas" keluar masuk kantor pemerintahan di Sumenep (Taufikurrahman @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Sumenep – Gelandangan dan pengemis (Gepeng) masih terlihat “gentayangan” alias “bebas” berkeliaran di wilayah kota Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Salah satunya, gepeng itu seorang pria mengenakan baju putih, kopiah coklat, sarung hitam kombinasi putih dan membawa tas gantungan leher warna hitam.

Anehnya, gepeng itu bebas keluar masuk ke Kantor Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.

Kondisi tersebut tidak sejalan dengan gerakan pemerintah daerah yang menargetkan wilayah kota “bebas” dari gepeng.

Salah satu warga Sumenep, Hayat mengaku risih ketika melihat gepeng berkeliaran di jalan maupun mendatangi kantor-kantor pemerintah daerah.

“Ketika orang luar Sumenep melihat banyak gepeng. Apalagi bebas masuk kantor dinas, bisa mencederai pemerintahan yang sekarang, katanya, Rabu (19/5/2021).

Gerakan “pembersihan” gepeng, kata dia, hanya sebatas wacana oleh pemerintahan duet Fauzi-Eva. Hanya diumumkan di media akan mendapat bantuan dan fasilitas lainnya agar tidak mengemis.

“Buktinya, sampai saat ini belum ada gerakan taktis dari wacana itu. Pemerintah hanya bisa mewacanakan dan pencitraan saja agar terpandang perhatian,” ujarnya dengan nada kecewa.

Padahal, kata dia, gepeng sangat mengganggu ketertiban umum, baik lalu lintas maupun kearifan lokal Sumenep. Misalnya, mereka mengemis di traffic light. Parahnya lagi, lanjut dia, bebas keluar masuk kantor pemerintahan.

“Solusi pemerintah mana? kantor-kantor pemerintah saja tetap bebas menerima pengemis,” katanya.

Yang dibutuhkan warga Sumenep atau mereka yang masuk kategori kekurangan, kata dia, bukan hanya bantuan yang sifatnya spontan agar terlihat peduli. Tapi, mereka butuh pekerjaan untuk menutupi kekurangan bekal hidupnya.

“Kalau hanya gitu-gitu saja, bukan terobosan. Gepeng akan masuk lagi ke kota,” ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep, Fajar Isman berdalih sudah ada pengurangan daripada sebelumnya, meski diakui masih ada gepeng yang berkeliaran.

“Kita ini dinamis mas, pelan-pelan,” dalihnya.

Bahkan, pihaknya memaklumi adanya gepeng berkeliaran selama tidak menggangu arus lalulintas di Sumenep. “Tapi, tetap kami lakukan razia dan berkoordinasi dengan Satpol PP selaku perda,” katanya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.