PortalMadura.Com – The Federal Reserve secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75-5,0% pada 19 September 2024. Keputusan ini lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memprediksi penurunan 25 basis poin. Ini menjadi pemangkasan suku bunga pertama sejak Maret 2020, menunjukkan respons Fed terhadap tantangan ekonomi global yang memerlukan stimulus tambahan. Sebelumnya, Fed mempertahankan suku bunga tinggi selama lebih dari setahun setelah menaikkannya secara agresif sejak 2022 untuk menekan inflasi.
Setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin sempat naik 1,2% menjadi USD $61,000, meski kemudian kembali turun di bawah USD $60,000. Lonjakan sementara ini menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dari bank sentral seperti The Fed mempengaruhi pasar aset digital. Investor kini memantau langkah berikut dari The Fed, terutama terkait dampaknya pada pasar kripto yang terkenal dengan volatilitasnya.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan pemangkasan ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi setelah inflasi berhasil ditekan dari 7% menjadi 2,2%. Dengan inflasi terkendali, Fed merasa lebih fleksibel dalam melonggarkan kebijakan tanpa mengorbankan stabilitas pasar tenaga kerja. Proyeksi menunjukkan kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut hingga mencapai 4,4% pada akhir tahun 2024.
Kebijakan suku bunga rendah ini diperkirakan akan meningkatkan likuiditas di pasar, mendorong investor untuk mengalihkan dana ke aset seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Dengan biaya pinjaman yang lebih murah, optimisme terhadap pasar kripto meningkat, dan para trader melihat peluang untuk memanfaatkan volatilitas harga dalam jangka pendek.
