PortalMadura.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menorehkan tonggak baru dalam perjalanan akademiknya. Lewat sidang promosi doktor yang digelar Senin siang, 13 Oktober 2025, kampus ini resmi melahirkan doktor ke-750, meneguhkan reputasinya sebagai salah satu pusat unggulan pendidikan ekonomi syariah di Indonesia.
Adalah Mas Naghfir, mahasiswa Program Studi S3 Ekonomi Syariah Pascasarjana, yang mencatatkan namanya dalam sejarah itu. Ia lulus dengan predikat sangat memuaskan, usai mempertahankan disertasi yang menyoroti relevansi ekonomi syariah dengan praktik keuangan kontemporer.
Bagi UIN Malang, capaian doktor ke-750 bukan sekadar pencapaian individual, melainkan simbol konsistensi lembaga dalam menjaga mutu riset dan pembelajaran di tengah arus kompetisi global pendidikan tinggi.
Sidang promosi yang dimulai pukul 13.00 WIB itu berlangsung di ruang pascasarjana kampus setempat, dihadiri jajaran dosen, mahasiswa, serta keluarga besar civitas akademika. Selama hampir dua jam, Naghfir memaparkan disertasinya dengan argumentasi yang dinilai kuat, sistematis, dan kontekstual terhadap isu-isu ekonomi syariah mutakhir.
Di balik pencapaian itu, ada peran besar tim promotor yang membimbingnya. Promotor utama, Prof. Dr. H. Hasan Basri, dikenal sebagai akademisi yang ketat terhadap metodologi namun hangat dalam diskusi. Ia menyebut penelitian Naghfir relevan dengan kebutuhan industri keuangan syariah masa kini.
“Disertasi Saudara Naghfir tidak hanya berkontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan, tetapi juga menawarkan solusi praktis yang dibutuhkan oleh industri keuangan syariah saat ini,” kata Prof. Hasan.
Sementara itu, Co-Promotor Dr. Yayuk Sri Rahayu, S.E., M.M., menilai keberhasilan Naghfir sebagai bukti kedisiplinan dan ketekunan yang melampaui batas akademik.
“Naghfir telah menunjukkan ketekunan luar biasa. Lulus sebagai doktor ke-750 UIN Malang adalah pencapaian istimewa yang menjadi tonggak sejarah bagi Pascasarjana, khususnya Prodi Ekonomi Syariah,” ujarnya.
Program Doktor Ekonomi Syariah UIN Malang selama ini dikenal produktif melahirkan riset yang berorientasi pada integrasi antara nilai-nilai Islam dan praktik ekonomi modern. Disertasi Naghfir menjadi contoh bagaimana pendekatan ilmiah dan spiritual bisa berjalan beriringan.
Penelitiannya disebut mampu menjembatani konsep etika Islam dengan sistem ekonomi berbasis keadilan sosial dan keberlanjutan. Sebuah kombinasi yang, menurut para penguji, dibutuhkan oleh dunia ekonomi global yang tengah mencari arah baru setelah krisis nilai.
Sejak resmi menjadi universitas negeri, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memang menempatkan riset pascasarjana sebagai jantung pengembangan ilmu. Lahirnya doktor ke-750 menjadi refleksi dari perjalanan panjang itu.
Momentum kelulusan Naghfir pun menjadi semacam perayaan simbolik di tengah upaya universitas memperkuat daya saing akademik di tingkat nasional dan regional.***