Alot, Tapi SBY Berharap KTM ke-9 WTO Melahirkan Konsensus

Avatar of PortalMadura.com

(PortalMadura) – Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO di Bali akan berakhir Jumat (6/12/2013) ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyadari negosiasi untuk menata perdagangan dunia yang adil berlangsung alot.

“Alot dan tidak mudah untuk membangun konsensus. Negosiasi dilaksanakan siang dan malam oleh para menteri. Negara maju, negara berkembang, dan negara yang masih miskin ada di sana. Ini tidak mudah tetapi kita berdoa,” kata Presiden SBY pada bagian lain keterangan persnya di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (6/12/2013) siang.

Presiden mengajak semua pihak untuk terus mencari solusi yang baik. Presiden mengingatkan, Putaran Doha atau yang dikenal sebagai Agenda Pembangunan Doha dimulai tahun 2001. Tahun 2008 negosiasi kandas. Indonesia sebenarnya berharap pada pertemuan di Bali, 3-6 Desember ini, negara-negara anggota WTO bisa membuka peluang negosiasi lagi. “Maunya kita, semangat dari Indonesia, kita hidupkan kembali untuk ditindaklanjuti,” SBY menjelaskan.

Kelompok negara berkembang dan miskin ingin ada satu paket yang lebih memudahkan perdagangan bagi negara miskin. Selain itu, paket fasilitas perdagangan bisa lebih adil, terutama untuk negara berkembang. Dan terakhir adalah isu paket pertanian.

“Ini alot sekali. Ada India dan sejumlah negara, ada Amerika dan negara-negara maju, ada Indonesia yang berperan menjembatani,” ujar Presiden.

SBY baru saja berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang berada di Bali. Gita menyampaikan bahwa sekarang sedang dilaksanakan negoisasi. Mudah-mudahan ada titik terang. “Kalau di Bali ini dapat dihasilkan sesuatu yang terhenti selama 5 tahun, maka sejarah akan berubah, dan dari Indonesia inilah kita kontribusikan pada dunia bahwa kita bisa membangun tatanan perdagangan yang adil, manfaat, dan membawa kemakmuran bagi seluruh bangsa,” Presiden SBY menegaskan. rilis presidenri (fbw/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.