Tak Berkategori  

Amazing, Peneliti dari University of California Ciptakan Alat Pengubah Keringat Jadi Arus Listrik

Avatar of PortalMadura.com
Amazing, Peneliti dari University of California Ciptakan Alat Pengubah Keringat Jadi Arus Listrik
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Percayakah Anda jika keringat bisa menjadi ?. Tim Insinyur dari University of California San Diego, telah mengembangkan sel bahan bakar yang dapat direnggangkan dan mengekstrak energi dari keringat serta mampu menyalakan peralatan elektronik, seperti LED dan radio Bluetooth.

Sel biofuel dipercaya menghasilkan 10 kali lebih banyak energi pada luas permukaan. Bahkan, sel biofuel epidermis ini merupakan terobosan besar yang membuat perangkat dapat direnggangkan dan cukup kuat. Peneliti tersebut mampu mencapai terobosan ini berkat kombinasi kimia, material canggih, dan elektronik.

Kombinasi itu yang memungkinkan para peneliti untuk membangun landasan elektronik yang dapat direntangkan dengan menggunakan litografi dan menggunakan sablon untuk membuat susunan katoda dan anoda karbon nanotube 3D.

Setelah itu, sel biofuel dilengkapi dengan enzim yang mengoksidasi asam laktat yang terdapat pada keringat manusia untuk menghasilkan arus energi.

Ketua Center for Wearable Sensors di UC San Diego, Profesor Joseph Wang, yang memimpin penelitian itu bekerjasama dengan profesor teknik elektro, direktur utama Patrick Mercier beserta Profesor nanoengineering Shen Xu yang berasal dari Hacobs School of Engineering UC San Diego. Agar dapat disesuaikan dengan perangkat, sel biofuel harus fleksibel dan mudah diatur, sehingga para insinyur memutuskan untuk menggunakan struktur ‘jembatan dan pulau' yang dikembangkan oleh kelompok penelitian yang dipimpin Xu.

Intinya, sel terdiri dari titik-titik yang masing-masing saling berhubungan oleh struktur dasar. Setengah dari titik-titik tersebut memiliki sel anoda, dan separuh lainnya merupakan sel katoda.

Tantangan terbesar bagi para peneliti adalah meningkatkan kepadatan energi sel biofuel. Pasalnya, peningkatan kepadatan energi merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja sel biofuel, semakin banyak energi yang dihasilkan sel maka semakin kuat kemampuannya menghasilkan arus energi.

“Kami perlu mengetahui kombinasi terbaik dari bahan yang akan digunakan dan dalam rasio apa yang menggunakannya,” ungkap salah satu penulis pertama studi tersebut, Amay Bandodkar, yang kemudian menjadi anggota dalam kelompok penelitian Wang, serta menjadi peneliti postdoctoral di Northwestern University.

Untuk meningkatkan kerapatan daya, para peneliti mencetak struktur nanotube karbon 3D di atas anoda dan katoda. Struktur ini memungkinkan para insinyur untuk memuat setiap titik anoda dengan lebih banyak enzim yang bereaksi terhadap asam laktat dan perak oksida pada titik katoda.
Selain itu, tabung memungkinkan transfer elektron lebih mudah dan meningkatkan kinerja sel biofuel.

Bukan hanya itu saja, peneliti juga mencoba temuannya dengan melengkapi empat subjek pada kombinasi sel biofuel dan mencobanya menggunakan sepeda. Subjek tersebut mampu menyalakan LED biru selama sekitar empat menit. (okezone.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.