Anak Mulai Idolakan Artis, Ini yang Perlu Ortu Lakukan

Avatar of PortalMadura.com
Anak Mulai Idolakan Artis, Ini yang Perlu Ortu Lakukan
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Tidak bisa dipungkiri jika anak zaman sekarang dibuat geger dengan artis idolanya. Dari saking sukanya pada artis yang mereka incar, kesannya ia disibukkan dengan mencari tahu segala aktivitasnya, bahkan kehidupan pribadi idolanya.

Dalam istilah modern, perilaku mengagumi idola atau mengidolakan artis disebut dengan fangirling atau fanboying. Seseorang yang diidolakannya itu tidak hanya selebriti dunia seperti boyband K-POP atau girlband nya, tapi bisa juga atlet, aktor, klub olahraga, atau tokoh-tokoh penting lainnya.

Sebenarnya, sikap anak yang mengagumi artis idolanya atau suatu hal sebetulnya masih dianggap wajar. Selama sosok yang dijadikan panutan itu baik, maka tentunya akan baik pula pada proses tumbuh kembangnya. Karena, anak akan mencoba membangun kemandirian psikologis dan emosionalnya dengan cara ini.

Tapi sebagai Orang Tua (Ortu), sedikit banyak tentu akan merasa khawatir dengan perilaku anak yang terlalu berlebihan atau fanatik dengan idolanya itu. Lantas, sampai batas mana perilaku fangirling atau fanboying anak masih bisa dibilang wajar?.

Dilansir Hellosehat.com, yang dikutip dari Medical Daily, psikolog bernama Shira Gabriel, mendapati kekaguman seorang anak pada artis dapat berdampak positif bagi kehidupannya.

Gabriel berteori, anak akan menyerap setiap karateristik positif yang dimiliki idolanya dan kemudian memadukan semua itu ke dalam dirinya.

Pada gilirannya, kekaguman anak pada artis akan memberikannya kesempatan untuk berekspresi dan membentuk jati diri. Namun hal yang perlu Anda perhatikan, perilaku ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan dalam hubungan nyata, karena mereka takut ditolak atau tidak diterima oleh lingkungannya.

Gabriel lebih lanjut mengatakan, anak yang mengidolakan artis terlihat memiliki kepercayaan diri dan self-esteem (harga diri) yang lebih tinggi ketimbang anak yang tidak memiliki idola.

Apa itu Self-esteem?

Self-esteem adalah karakteristik yang muncul dari bagaimana cara Anda memandang dan menghargai diri sendiri. Self-esteem yang positif muncul dari rasa bangga atas kemampuan yang dikuasai.

Selain itu, self-esteem juga termasuk dengan keyakinan dalam diri bahwa Anda berhak memperoleh kebahagiaan, cinta, dan kesuksesan.

Dengan begitu, seseorang yang punya self-esteem tinggi akan tahu dan paham apa yang terbaik bagi dirinya sendiri serta bagaimana caranya mencapai itu, sementara juga tetap mengakui apa yang jadi kekurangannya. Dari membangun self-esteem yang positif, anak akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi ke depannya.

Walaupun demikian, tahukah Anda jika ternyata ada batasan yang harus dipahami terkait perilaku fangirling atau fanboying itu?.

Sebagian kasus yang sering terjadi, saat anak terlalu menyukai idolanya, ia terkadang lupa diri dan mudah percaya dengan semua yang dilakukan oleh sang idola. Akibatnya, ia tidak bisa mengontrol perilakunya sendiri yang sebenarnya sudah terjerumus ke jalan yang kurang baik.

Pada kasus yang parah, perilaku mengidolakan artis dapat berubah menjadi obsesi yang mengganggu kehidupan sosial dan sekolah anak. Hal ini terjadi ketika anak malah terlalu fokus pada kehidupan sosok idolanya dibandingkan dirinya sendiri.

Menyikapi hal itu, sebagai orang tua tentu harus waspada jika kekaguman anak pada artis membuatnya sampai mengisolasi diri, menghamburkan uang untuk membeli merchandise, malas/bolos sekolah, mengubah penampilan dirinya agar mirip artis yang diidolakan, hingga menguntit ke mana pun si artis pergi (stalking).

Kondisi ini dikenal dengan Celebrity Worship Syndrome, istilah yang dipopulerkan oleh Dr. Lynn McCutcheon pada awal tahun 2000.

Sindrom tersebut membuat seorang anak menjadi sangat terfokus pada kehidupan artis idolanya hingga menimbulkan rasa cemas, stres, dan depresi jika tidak mendapat kabar terbaru tentangnya.

Melihat perilaku tersebut, tentunya Anda tidak ingin membiarkan anak jadi terobsesi berlebihan pada idolanya bukan?. Jadi, perlu penanganan yang tepat saat anak sudah terlanjur berbuat demikian.

Sebagai langkah pertama, Anda dapat mencari tahu siapa artis yang diidolakannya agar bisa memulai topik pembicaraan seru dengannya.

Saat Anda sudah mengetahui siapa artis idola anak, maka dengan begitu akan membantu Anda mengamati perilaku sang artis, sehingga Anda dapat menentukan batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak saat mengagumi sosok tersebut.

Misalnya, memberi contoh prestasi yang telah diraih sang idola agar anak juga termotivasi untuk berprestasi. Sementara jika ada perilaku sang artis yang negatif, beri penjelasan ke anak bahwa perilaku tersebut tidak boleh dicontoh dengan alasan logis dan tanpa menghakimi.

Baca Juga : Wanita Ini Tewas Dekat Terminal Sampang, Ditemukan Karcis Bus PO Hariyanto

Selain itu, beri tahu dirinya agar tidak mengikuti kehidupan sang artis secara berlebihan. Karena ia memiliki kehidupan pribadi yang harus dijalani, di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitarnya.

Jelaskan juga padanya bahwa sang artis memiliki kehidupan pribadinya sendiri sehingga tidak perlu selalu diikuti. Dengan memberikan penjelasan secara detail padanya, maka Anda tetap bisa mengontrol kehidupan anak dengan baik.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.