Anak Sekolah di Usia Terlalu Dini, Ini 3 Dampak Negatifnya

Avatar of PortalMadura.com
Anak Sekolah di Usia Terlalu Dini, Ini 3 Dampak Negatifnya
Ilustrasi

PortalMadura.Com sekolah terlalu dini ternyata bisa menimbulkan efek negatif. Karena anak belum siap dan matang secara usia sudah dipaksa sekolah sehingga bisa membuat si kecil tertekan dantidak maksimal.

Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Sabtu (21/9/2019) dari laman haibunda.com yang dikutip dari Mom Junction. Berikut ini beberapa dampak negatif anak bersekolah terlalu dini:

Tidak Mendukung Anak-anak dengan Keterlambatan Perkembangan

Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan prasekolah. Sifat kegiatan sekolah mungkin mengejutkan bagi anak yang lambat dalam pertumbuhan kognitif dan fisik. Tidak semua prasekolah memiliki ketentuan untuk beradaptasi dengan siswa yang lambat di antara kelompok, dan anak mungkin merasa terasing.

Masalahnya bisa lebih akut pada anak-anak dengan kebutuhan khusus, misalnya mereka yang menderita autisme. Anak-anak autis bisa lambat dalam interaksi sosial dan bisa menjadi terlalu bersemangat dengan cepat. Karenanya, prasekolah konvensional mungkin bukan tempat yang ideal bagi mereka.

Baca Juga: Ada Fraksi “Panas” di DPRD Pamekasan 

Fokus pada Akademisi

Beberapa program prasekolah sehari penuh mungkin terlalu akademis, sampai-sampai prasekolah menjadi seperti kelas satu Sekolah Dasar (SD). Itu tidak sesuai untuk anak-anak karena mereka masih belajar keterampilan dasar, atau mungkin belum siap secara mental untuk terjun ke dunia akademis.

Anak-anak yang lambat belajar, tetapi tidak memiliki keterlambatan perkembangan, masih akan menemukan tekanan yang menakutkan. Tentu saja, sifat pendidikan bervariasi dari satu prasekolah ke yang lainnya. Namun demikian, memberikan keterampilan akademik, bahkan jika dasar, mungkin bukan ide yang baik.

Kurangnya Produktivitas

Di sisi lain, beberapa prasekolah hanya berfungsi sebagai pusat penitipan anak, tidak memainkan peran dalam memberikan keterampilan dasar kepada anak. Para pakar pendidikan mencatat, beberapa prasekolah bekerja sebagai pusat pengasuhan anak, di mana anak-anak dibiarkan melakukan kegiatan yang sama dengan yang seharusnya mereka lakukan di rumah. Ini merusak pentingnya prasekolah dan mungkin membuat orang tua harus mempertimbangkannya lagi.

Memilih untuk mengirim anak ke prasekolah adalah pilihan pribadi, Bun. Prasekolah yang tepat dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan seorang anak. Sebagai orang tua, sangat penting untuk memilih prasekolah yang baik, tidak memiliki kekurangan, dan mendukung pertumbuhan si kecil.

Namun, jangan putus asa jika anak menolak untuk pergi ke prasekolah ya. Beri mereka waktu untuk menyesuaikan. Dan yang pasti, pengalaman prasekolah harus menyenangkan bagi anak dan bukan mimpi buruk setiap mereka membuka mata di pagi hari.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.