PortalMadura.Com – Mariatul Kiptiyah, merupakan salah satu dari jutaan perempuan asli Madura yang berani jomblo demi untuk menata masa depannya lebih baik.
Ia tidak ingin “mempersembahkan” lahir batinnya pada pria yang sedang dalam pencarian sebelum sukses menata ekonomi dan membahagiakan kedua orang tuanya.
Anggapan perempuan Madura yang selama ini hanya bisa di kasur, dapur dan ke sumur, dinilainya hanya anggapan yang tidak berdasar. Menurut perempuan kelahiran Sumenep, 15 Juni 1991 ini, bahwa sejak dulu perempuan Madura adalah pekerja keras.
“Para perempuan Madura mempunyai pandangan sama, bahwa dengan bekerja keras, maka masa depannya akan sukses,” kata Kip sapaan akrab Mariatul Kiptiyah, pada PortalMadura.Com, Minggu (15/1/2017).
Menurutnya, dengan berpendidikan tinggi, perempuan Madura mulai bangkit di semua sektor kehidupan. Jika dulu hanya bisa menjadi petani, nelayan atau pekerja lain yang tidak membutuhkan pendidikan tinggi, tapi sekarang berbeda.
“Sukses dulu baru berkeluarga,” tandas putri kedua pasangan suami istri Abd Karim dan Susnawiyah.
Ia yang kesehariannya sibuk dengan mengajar dan aktif di organisasi kemasyarakatan ini berharap, perempuan Madura harus terus berbenah diri, baik dari kualitas pendidikan maupun dari bidang ekonomi serta kesehatan.
“Dengan modal yang cukup dan tidak meninggalkan kodrat perempuan sebagai ibu dari anak-anak, maka dengan sendirinya, perempuan Madura akan mendapat tempat yang mulia di hadapan Allah dan manusia,” pungkas wanita yang tinggal di wilayah Dasuk, Sumenep ini. (Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
