Bagaimana Hukum Doa yang Jelek Untuk Orang Lain, Diijabah dan Tidak Berdosakah ?

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT. Sebagai umat muslim, tentu kita senantiasa berdoa dan berharap kebaikan serta keberuntungan menghampiri kita. Dan setiap orang tentu berharap doanya mustajab, sehingga keinginannya tercapai dan hal tersebut senantiasa diungkapkan dalam setiap salatnya.

Tidak hanya itu, berbagai macam cara juga dilakukan, seperti menjalankan segala kewajiban umat islam agar mendapat rida-Nya dan memiliki ketenangan hati, berbuat baik kepada kedua orang tua dan sesama, serta mendoakan atau berharap yang baik untuk orang lain agar kebaikan tersebut juga menular atau berbalik kepada diri kita sendiri.

Namun, terkadang karena suatu hal, ada rasa kecewa atau sakit hati dalam diri kita sehingga kita mendoakan keburukan untuk orang lain. Nah, apakah hal tersebut boleh dilakukan atau malah perbuatan tersebut termasuk dosa besar dalam islam? Yuk Simak Penjelasannya.

Hukum Berdoa Jelek Untuk Orang Lain

Berdoa tentu harus dilakukan dengan harapan yang baik, begitu pula doa yang ditujukan kepada orang lain, sebab doa yang buruk tentu akan kembali kepada dirinya sendiri. sehingga jelas bahwa hukum berdoa jelek untuk orang lain ialah haram dan belum tentu dijabah oleh Allah. Berikut adalah beberapa hal yang menguatkan berbagai keterangan yang menguatkannya.

1. Doa Buruk Belum Tentu Diijabah

Manusia berdoa untuk keburukan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS. al-Isra: 11).

Dari firman Allah di atas dijelaskan bahwa manusia adalah sosok hamba yang mudah lemah imannya dan mudah terpengaruh oleh emosi. sakit hati atau kecewa sedikit saja, mudah dipengaruhi oleh syetan dan timbul bahaya dendam dalam islam yakni mendoakan keburukan untuk orang tersebut dengan tergesa gesa.

Jika memang seseorang tersebut memiliki keutamaan iman dalam islam tentu tidak akan melakukan hal tersebut karena menyadari bahwa setiap manusia bisa saja berbuat salah karena manusia memang sosok hamba yang mudah khilaf dan mudah emosi. iman dalam hati akan menyadarkan diri sendiri bahwa segala sesuatu telah digariskan oleh Allah dan segala sesuatu baik yang benar ataupun yang salah semuanya akan mendapat balasan langsung dari Allah.

“Telah jelas kebolehan hal tersebut [mendoakan keburukan kepada orang yang berbuat zalim] berdasarkan nash-nash Al Qur`an dan As sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf).” (Imam Nawawi, Al Adzkar An Nawawiyyah, hlm. 479).

2. Membuat Dunia Binasa

“Kalau sekiranya Allah menyegerakan doa keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka..” (QS. Yunus: 11).

Maksud dari ayat di atas bahwa kelemahan manusia menurut islam yakni mudah terpancing hawa nafsu dan jika hawa nafsu tersebut dituruti maka akan menimbulkan dunia menjadi binasa karena menginginkan segalanya yang berlebihan dan harus sesuai dengan keinginan mereka.

Hal tersebut juga berhubungan dengan hukum berdoa jelek untuk orang lain. Anda bisa bayangkan, jika misalnya seseorang sakit hati karena masalah yang sepele lalu ia mendoakan keburukan untuk orang yang menyakitinya, dengan doa buruk, misalnya orang itu akan binasa, dan jika Allah mengabulkan, sementara hampir semua manusia memiliki kelemahan yang sama, seperti yang dilakukan orang tersebut, tentu akan membinasakan dunia bukan? seluruh manusia akan hancur karena saling menyakiti dan saling mendoakan keburukan untuk orang lain.

Oleh karena itu, Allah yang Maha Baik telah memberikan segalanya yang terbaik termasuk dalam hal doa yang diucapkan oleh hamba-Nya, tentu Allah yang lebih berhak untuk menentukan apa yang Dia berikan kepada hamba-Nya entah itu ujian kebaikan atau ujian keburukan. Dengan itu manusia tak perlu mendoakan keburukan untuk orang lain karena semuanya sudah diatur langsung oleh Allah. cukup menjadi orang yang baik dan cukup menjadi orang yang selalu mendoakan kebaikan pada orang lain sehingga kebaikan pun akan menghampiri kita.

3. Doa Orang yang Dizalimi

Takutlah kalian terhadap doa orang yang dizalimi, karena tidak ada hijab antara dia dengan Allah. (HR. Bukhari 1496 & Muslim 130).

Hukum berdoa jelek untuk orang lain akan berbeda dalam hal diijabah oleh Allah jika doa tersebut diungkapkan oleh orang yang terzalimi. Terzalimi artinya ialah orang yang disakiti atau diambil haknya, ditipu, atau hal hal lain yang merupakan tindak kejahatan yang tidak sepantasnya dilakukan padahal seharusnya setiap manusia memperlakuakan orang lain seperti ia ingin diperlakukan.

hukum berdoa jelek untuk orang lain dalam hal ini mendapatkan keistimewaan dari Allah sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya bahwa orang yang berbuat jahat pada orang lain akan mendapat sesuatu yang didoakan oleh orang yang disakiti tersebut. Sehingga ada dua kemungkinan dalam hal ini, yakni kemungkinan dikabulkan atau kemungkinan tidak diijabah namun Allah akan memberi balasan yang lebih besar di akhirat nanti.

“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. an-Nisa: 148).

Sebagai manusia seharusnya bisa selalu berfikir positf dan tidak menyia-nyiakan waktu dengan berdoa buruk untuk orang lain walaupun orang tersebut berbuat zalim pada kita. sebagaimana Allah dan Rasul-Nya yang senantiasa memerintahkan untuk memaafkan orang lain. Perlu Anda ketahui bahwa hati akan jauh lebih tentram jika menyerahkan semuanya pada Allah dan menghilangkan rasa sakit hati yakni dengan tidak mendoakan keburukan untuk orang lain.

doa buruk untuk orang lain juga merupakan cerminan akhlak, yakni akhlak yang lemah karena mudah sekali terperdaya oleh hawa nafsu yang ditimbulkan dari rasa sakit hati. Baik dan tidaknya iman seseorang dapat dilihat salah satunya pada hal ini, yakni orang yang berhati mulia pastilah mudah memaafkan orang lain dan menyerahkan segalanya kepada Allah, karena ia sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ujian dan bagaimana ia mengatasi merupakan cermin dari kebaikan hatinya.

4. Berdoa Buruk untuk Orang Lain yang Diijabah

“Ya Allah, siapa saja yang mengurus suatu urusan umatku lalu dia mempersulit mereka, maka persulitlah dia.”(HR Muslim).

doa tersebut ialah doa yang diucapkan oleh Rasulullah karena orang orang kafir yang kejam dan telah banyak kerusakan. Karena mereka menghalangi dakwah islam dan menyiksa orang-orang yang masuk islam sehingga menimbulkan kesedihan pada hati Rasulullah. Berdoa dalam hal tersebut diperbolehkan karena mementingkan hajat orang banyak.

Doa tersebut diucapkan oleh Rasulullah karena beliau menginginkan kebaikan untuk setiap umat muslim. Jika tidak terjadi keburukan pada orang kafir tentu mereka akan semakin semena-mena dalam menghancurkan islam dan semakin kuat kesombongannya karena merasa berkuasa dan dapat mengalahkan islam. Maka dari itu, Allah memberi ijabah dan mengabulkan doa Rasulullah karena hal itulah yang terbaik untuk seluruh umat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Ada seorang lelaki yang minum minuman keras (khamr) dibawa di hadapan Nabi SAW, maka Baginda bersabda: “Kalian pukullah dia”. Abu Hurairah berkata, “Di antara kami ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan sandalnya, dan ada yang memukul dengan pakaiannya”. Ketika orang itu akan kembali, sebahagian orang berkata kepadanya. “Mudah-mudahan Allah menghinakanmu”. Rasulullah bersabda: “Janganlah kamu berkata yang demikian itu, jangan kamu membantu perbuatan syaitan (syaitan sangat suka jika Allah menghinakan hambanya kerana memang itu pekerjaan syaitan)”. (HR. al-Bukhari).

Dari hadis tersebut jelas bahwa berdoa keburukan untuk orang lain karena orang tersebut telah berlaku zalim, seperti meminum minuman keras di hadapan Rasulullah padahal Rasulullah adalah seorang terbaik di dunia ini yang selalu melarang pada kemungkaran sehingga orang seperti demikian pantas untuk mendapat azab karena telah menghina Rasulullah.

Sebuah ayat turun ketika Salah satu gigi Nabi SAW rontok di waktu perang Uhud dan terdapat luka di wajah beliau sehingga darah pun mengalir ke bawah. Maka beliau berkata, ‘Bagaimana suatu kaum akan beruntung jika mereka berani melukai Nabi mereka, padahal ia menyeru mereka kepada Tuhan mereka?' maka Allah menurunkan ayat:

(Tak ada sedikit pun hakmu untuk campur tangan dalam urusan mereka itu) tetapi semua itu urusan Allah, maka hendaklah kamu bersabar (apakah) artinya hingga (Allah menerima tobat mereka) dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam (atau menyiksa mereka, karena sesungguhnya mereka orang-orang yang aniaya) disebabkan kekafiran mereka.

Demikian hukum mengenai berdoa jelek untuk orang lain, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk Anda dan dapat menjadi jalan untuk selalu menambah kebaikan dalam diri sehingga terhindar segala perbuatan yang tidak diridai-Nya, Amin.(dalamislam.com/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.