PortalMadura.Com, Semarang – LindungiHutan, sebuah start-up lingkungan, menerima dukungan dari Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) untuk penanaman 20.000 pohon bakau di empat lokasi: Pantai Bahagia (Bekasi), Ambulu (Cirebon), Mangunharjo (Semarang), dan Wonorejo (Surabaya). Program ini bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dari abrasi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Pada 19-23 November 2024, bibit bakau mulai ditanam di empat lokasi tersebut. Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan, mengapresiasi dukungan Bank Indonesia, yang menurutnya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Program ini juga melibatkan masyarakat setempat, termasuk petani tambak ikan di Wonorejo yang mendapatkan penghasilan tambahan sebagai petani bakau. Pohon bakau tidak hanya berfungsi untuk ekosistem, tetapi juga memiliki manfaat ekonomi, seperti kayu bakar, buah yang bisa diolah menjadi sirup, dan kulitnya yang digunakan untuk pewarna batik.
Di Wonorejo, sirup bakau yang dihasilkan dari buah Sonneratia caseolaris menjadi produk unggulan UMKM setempat. Dengan program ini, Bank Indonesia turut berperan dalam menciptakan dampak positif di sektor lingkungan dan ekonomi.
LindungiHutan, yang telah menanam 895 ribu pohon bersama lebih dari 574 perusahaan, berkomitmen untuk terus mendorong pelestarian lingkungan sambil memberdayakan masyarakat lokal di Indonesia.