Bikin Merinding, Ini Perbedaan Mitos Tindihan di Berbagai Negara

Avatar of PortalMadura.com
Bikin Merinding, Ini Perbedaan Mitos Tindihan di Berbagai Negara
ilustrasi

PortalMadura.Com atau merupakan fenomena kelumpuhan yang rasanya seperti ada sesuatu yang berat menindih tubuh seseorang saat tidur. Namun, fenomena ini banyak yang mengaitkan dengan makhluk gaib.

Akan tetapi, bagi orang-orang yang berpikir rasional tindihan terjadi karena tubuh memasuki fase Rapid Eye Movement (REM), atau fase mimpi. Pada masa-masa ini otak bekerja dengan melumpuhkan otot tubuh sehingga tidak bisa digerakkan, dan bisa menyebabkan tindihan apabila Anda tiba-tiba terbangun pada fase ini.

Terlepas dari penjelasan ilmiah tentang fenomena ini, nyatanya mitos seputar tindihan masih saja beredar luas. Bahkan di beberapa negara ada yang masih percaya akan tindihan.

Berikut mitos tindihan dari berbagai negara:

Di Turki
Tindihan disebut sebagai Karabasan. Ketika seseorang mengalami tindihan, akan muncul sosok hantu yang dikenal sebagai cin (jin dalam bahasa Turki) yang datang ke kamar korbannya. Cin akan memegang atau menekan ke bawah dengan sangat keras agar korbannya tidak dapat bergerak.

Lalu cin akan mulai mencekik korbannya, dan mengakibatkan korban sulit untuk bernapas. Karena masyarakat Turki sebagian besar adalah muslim, mereka menganjurkan agar membaca surah Al-Falaq dan An-nas.

Di Wilayah Afrika
Lain Turki lain pula Afrika. Mereka menyebutnya sebagai Madzikirira. Tindihan dipercaya sebagai setan atau penyihir jahat melakukan hal itu untuk suatu tujuan tertentu dan biasanya dilakukan pada keluarga atau relasi terdekatnya sendiri.

Mereka juga percaya bahwa arwah yang dikirim tersebut bisa merasuki tubuh yang sedang tertidur lelap.

Di Negara Barat
Fenomena tindihan ini dikenal sebagai bayangan dari seseorang. Biasanya mereka akan melihat tiga macam sosok, seseorang yang menggunakan topi berwarna hitam, lelaki tua dengan membawa tas jinjing, dan sosok yang menggunakan kupluk panjang.

Ada juga yang percaya bahwa mereka adalah alien yang mencoba menculik orang yang sedang tidur.

Di Budaya China
Dalam budaya China Timur, tindihan disebut sebagai gu y shn atau gu y chuáng yang diartikan sebagai hantu yang menindih tubuh. Mereka percaya jika pada suatu malam mereka merasakan tindihan, itu adalah perbuatan siluman tikus yang sedang berusaha mencuri napas mereka.

Thailand, Laos, dan Kamboja
Fenomena tindihan di tiga negara ini digambarkan dengan kejadian saat seseorang yang sedang tidur bermimpi jika 1 atau banyak hantu sedang menggentayangi atau berada di sekitar seseorang yang sedang tertidur itu.

Lalu, mereka menekan tubuh seseorang yang sedang tertidur itu. Bagi yang merasakan ini, gejalanya sama dengan tindihan, tubuh sangat sulit untuk digerakkan dan sulit sekali untuk mengeluarkan suara. (brilio.net/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.