PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan Agustus 2015 ini, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, dan Nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,39 persen.
“Untuk bulan Agustus 2015 ini, terjadi inflasi paling rendah selama delapan tahun terakhir. Tertinggi pada Agustus 2011 yang mencapai 0,99 persen,” kata Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Rabu (2/9/2015).
Ia menerangkan, dari 7 kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, satu kelompok terjadi deflasi dan satu kelompok relatif stabil. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.
Kelompok sandang pangan sebesar 0,04 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,55 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,38 persen. Kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan relatif stabil (tidak mengalami perubahan).
“Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, uang sekolah menengah atas, jeruk, sate, uang sekolah dasar, lada atau merica, makanan ringan atau snack dan kripik,” ucapnya.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi, lanjutnya, antara lain bawang merah, daging sapi, cabai merah, hati sapi, daging ayam kampung, tongkol pindang, tongkol atau ambu-ambu, daun bawang, jeroan dan layang atau benggol.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2015) Sumenep sebesar 1,24 persen, Jawa Timur 2,11 persen dan Nasional sebesar 2,29 persen,” bebernya.
Tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2014 terhadap Agustus 2015) Sumenep sebesar 6,15 persen, Jawa Timur sebesar 6,79 persen dan Nasional sebesar 7,18 persen. (arifin/choir)