Bunda, Ini 4 Cara Dampingi Anak Puasa di Tahun Pertama

Avatar of PortalMadura.com
Bunda, Ini 4 Cara Dampingi Anak Puasa di Tahun Pertama
ilustrasi

PortalMadura.Com – Sama halnya dengan kebiasaan baik atau tata krama, ritual ibadah sesuai agama yang orang tua anut juga perlu diperkenalkan pada anak sejak dini. Bila orang tua seorang muslim, tentu termasuk salah satu di antaranya.

Akan tetapi, menjalankan puasa tentu tidak mudah bagi si kecil. Hal ini karena mewajibkan mereka untuk menahan lapar dan haus sepanjang siang serta dilakukan selama sebulan berturut-turut. Terlebih, kecukupan nutrisi harian anak masih harus dijaga saat ini agar tahap perkembangan balita yang mereka lalui berjalan dengan baik.

Untuk itu, berikut ini empat cara mendampingi anak puasa di tahun pertama:

Mulailah di Usia yang Tepat
Berbagai penelitian modern membuktikan, bahwa puasa membuat perkembangan balita lebih positif secara psikologis. Sebab, tidak hanya membuatnya cerdas secara spiritual karena lebih mengenal agama yang mereka anut, puasa juga mengajarkan si kecil tentang pengendalian diri.

Oleh karena itu, meski secara syariah anak-anak belum diwajibkan puasa sebelum memasuki masa pubertas, sebaiknya perkenalkan hal itu sejak dini dengan mengajak si kecil.

Terkait hal itu, Anda bisa memulainya sejak si kecil berada di rentang usia 4-6 tahun. Namun, tidak perlu memaksanya berpuasa penuh bila anak tidak kuat menahan lapar dan haus lebih dari empat belas jam. Sebab di usia ini, fisik si kecil masih dalam tahap perkembangan dan kebutuhan nutrisinya harus tercukupi agar daya tahan tubuhnya terbentuk dengan baik.

Sebagai bentuk latihan awal, Anda bisa mengajak si kecil berpuasa dalam durasi yang lebih pendek terlebih dahulu, misalnya empat jam.

Baca Juga: Jangan Dipaksa, Lakukan 4 Hal Ini Saat Anak Tak Mau Puasa

Perhatikan Kesehatannya
Agar tumbuh kembang si kecil tidak terganggu selama latihan berpuasa, kondisi fisiknya wajib Anda perhatikan dengan baik. Misalnya, saat anak terlihat kelelahan atau sakit, sebaiknya minta mereka untuk membatalkan puasanya segera. Terlebih bila si kecil memiliki riwayat penyakit tertentu, Anda sebaiknya melakukan konsultasi dulu dengan dokter anak agar latihan puasa yang dijalani si kecil senantiasa aman.

Lakukan secara Bertahap dari Hari ke Hari
Untuk pengalaman puasa pertama, Anda bisa memintanya latihan puasa secara bertahap, agar fisik si kecil tidak kaget. Misalnya, di sepuluh hari pertama, anak bisa latihan puasa hingga jam dua belas siang, sepuluh hari kedua hingga jam tiga sore, dan sepuluh hari terakhir barulah Anda mengajaknya berpuasa hingga Magrib, tentunya bila mereka kuat dan siap secara fisik.

Semangati Puasanya
Sudah menjadi tugas Anda sebagai orang tua untuk terus menyemangati si kecil dalam proses belajar puasa. Banyak hal yang bisa Anda lakukan. Selain memberinya contoh puasa yang baik, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar dan haus dengan beragam aktivitas seru agar anak tetap semangat berpuasa dan tidak mengeluh. Salah satunya adalah dengan mengajak si kecil ikut membantu Anda menyiapkan menu berbuka puasa menjelang sore.

Di bulan suci ini, tentu Anda akan melihat banyak momen menakjubkan Ramadan yang baru bagi si kecil, misalnya momen sahur pertama, salat tarawih pertama, bahkan mungkin momen pertama kalinya anak berhasil puasa sampai Magrib.

Nah, hal-hal seperti itu patut dirayakan. Anda dapat memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi untuk si kecil. Contohnya, bila mereka berhasil lebih banyak puasa dari pada tidak puasa, Anda akan membelikannya mainan yang diinginkan sejak lama. Tidak kalah penting, berikan juga pujian tiap kali anak berhasil melaksanakan puasanya hari itu. Selain bisa mempererat ikatan emosional antara Anda dan si kecil, hal ini juga baik untuk perkembangan psikologi anak karena ia merasa dihargai. Dengan begitu, rasa tanggung jawab dan kepercayaan dirinya pun akan tumbuh.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.