PortalMadura.Com – Pekerjaan Rumah (PR) menjadi tugas tambahan anak ketika di rumah. Namun yang terjadi, pada sebagian anak bukan malah tambah antusias menyelesaikan tapi bermalas-malasan. Nah, jika hal itu terjadi orang tua jangan langsung emosi. Ketahui dulu apa penyebab anak malas mengerjakan PR.
Linda Bress Silbert, Ph.D dan Alvin J Silbert, Ed.D, founder dan direktur Strong Learning Centers di New York, mengatakan, ketika anak punya PR, orang tua bingung harus bersikap keras atau lembut.
Daripada selalu ‘drama’ ketika anak ada PR, sebaiknya orang tua berusaha mengidentifikasi penyebab masalah sebenarnya dari PR tersebut, dan berupaya mengatasinya. Memang itu tidak mudah dilakukan. Silbert menambahkan, saat anak malas-malasan mengerjakan PR, ada beberapa penyebabnya. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Minggu (18/8/2019) dari laman haibunda.com yang dikutip dari buku Why Bad Grades Happen to Good Kids, What Parents Need to Know, What Parents Need to Do.
PR Terlalu Sulit
PR yang terlalu sulit bisa bikin anak frustrasi hingga tidak mau mengerjakannya. Coba tanya ke anak apa kesulitannya dan minta bantuan pihak sekolah untuk mengevaluasi. Jika masalahnya pada si kecil, Bunda bisa memberinya les tambahan.
Tidak menutup kemungkinan ada sebab lain anak kesulitan. Misalnya, keterbatasan fisik dan kesulitan belajar.
PR Terlalu Membingungkan
Meski sudah diberi penjelasan, anak kadang susah mencerna info yang diberi gurunya terkait PR. Ini bisa terjadi karena kemampuan anak yang kurang dalam memahami sesuatu atau memproses bahasa.
Anak Bosan
Jika anak bilang bosan hingga tidak mau mengerjakan PR, usahakan berkonsultasi dengan guru dan tanya ke anak apa yang bikin dia bosan.
Baca Juga: 164 Napi Rutan Sumenep Dapat Remisi HUT RI 2019
Anak-anak Tidak Terorganisir
Silbert bilang, ada anak yang berniat mengerjakan PR tapi mereka lupa membawa buku tugasnya. Untuk itu, Bunda perlu mengajarkan manajemen waktu untuk anak. Karena lupa kadang anak pun berbohong tidak ada PR agar tidak dimarahi.
Anak Merasa Terganggu
Silbert menyarankan seimbangkan waktu belajar anak termasuk mengerjakan PR dengan bermain. Dengan punya waktu bermain, anak merasa rutinitasnya tidak terganggu akibat harus belajar atau mengerjakan PR.
Anak Tidak Termotivasi
“Kurangnya motivasi dari orang tua bisa bikin anak malas-balasan mengerjakan PR. Untuk itu, menyemangati anak agar tidak mudah putus asa saat menyelesaikan PR-nya perlu dilakukan orang tua,” papar Silbert.
Lingkungan Terlalu Berisik
Lingkungan yang berisik termasuk di rumah bisa memicu anak susah konsentrasi. Untuk itu, minta anggota keluarga lain tidak terlalu ribut ketika si kecil mengerjakan PR.
Kesepian
Beberapa anak ada yang butuh ditemani ketika mengerjakan PR. Kondisi sendirian di kamar bukan tidak mungkin bikin beberapa anak merasa ngantuk, bosan, dan tidak diperhatikan.
Tentang mengerjakan PR, psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, mengatakan dibutuhkan komitmen, kesabaran dan kreativitas orang tua supaya anak semangat dan tidak bermalas-malasan.