PortalMadura.Com, Sumenep – Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dengan tegas menyampaikan, Rokat Tase' merupakan bagian dari sejarah dan budaya masyarakat nusantara.
“Masyarakat tidak perlu mempertentangkan Rokat Tase' yang sudah sering digelar di berbagai tempat,” ujar Busyro pada Festival Nelayan dan Rokat Tase' di Desa Aengpanas, Kecamatan Pragaan, Kamis (22/11/2018).
Menurutnya, Rokat Tase' atau petik laut merupakan wujud syukur pada nelayan kepada Allah SWT atas limpahan rejekinya dan keselamatan selama di laut.
“Tentunya, juga berharap mendapatkan barokah sehingga dengan memperbanyak syukur itu penghasilan nelayan semakin bertambah,” tandasnya.
Pihaknya meminta, Rokat Tase' yang juga masuk dalam program Visit Sumenep 2018 terus diselenggarakan dan jangan sampai punah.
Dengan sejumlah rangkaian keagamaan, seperti hataman Alquran dan doa bersama secara Islam adalah hal yang harus dilakukan.
“Melalui kemasan Rokat Tase' juga dapat memberi motivasi bagi warga nelayan dan warga sekitar untuk selalu menjaga dan merawat dengan baik kawasan pantai,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta nelayan Sumenep, khususnya yang ada di Kecamatan Pragaan agar meningkatkan produktifitas di bidang perikanan.
“Sumenep memiliki produksi ikan hingga mencapai 58 ribu ton, tetapi produksi industri olahan ikan masih rendah, hanya kisaran 19.602 ton,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, maka masyarakat nelayan Sumenep masih mempunyai banyak peluang besar untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kesempatan ini harus direbut oleh nelayan Sumenep,” tandasnya.
Prosesi Rokat Tase' diikuti oleh 20 lebih nelayan dengan menggunakan perahu hias. Mereka iring-iringan menunjukkan kepiawaiannya berada di laut dengan perahunya masing-masing.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
